Sukses

Studi: Kerja Sehari dalam Seminggu Paling Baik untuk Kesehatan Mental

Studi ini menemukan, 8 jam kerja dalam seminggu paling bermanfaat bagi kesehatan mental

Liputan6.com, Jakarta Selama ini, beberapa penelitian menyatakan bahwa idealnya, seseorang bekerja 40 jam dalam seminggu agar tetap sehat secara mental. Namun, sebuah penelitian baru menemukan jam kerja yang lebih ideal dan terdengar sulit untuk diwujudkan.

Dalam sebuah studi yang dilakukan Cambridge University di Inggris, para peneliti melakukan analisis data 71.113 orang di Inggris dari 2009 hingga 2018. Mereka berfokus pada bagaimana jam kerja berbayar yang dihabiskan berdampak pada kesehatan mental dan kepuasan hidup.

"Kita punya panduan dosis yang efektif untuk segala hal mulai dari vitamin C hingga jam tidur untuk membantu merasa lebih baik, tapi ini adalah pertama kalinya pertanyaan diajukan tentang pekerjaan yang dibayar," kata salah satu penulis, Brendan Burchell seperti dikutip dari Medical News Today, Kamis (4/7/2019).

Hasilnya, jam kerja terbaik yang baik untuk meningkatkan kesehatan mental adalah 8 jam dalam seminggu atau hanya satu hari kerja. Mereka mengatakan, bekerja lebih dari itu bahkan termasuk 40 jam dalam seminggu, tidak membawa manfaat kesehatan mental yang lebih.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pekerjaan Manusia Bisa Digantikan Teknologi

Dalam studi yang dimuat di jurnal Social Science & Medicine ini juga melaporkan, para pria mungkin mengalami peningkatan kepuasan hidup sekitar 30 persen, saat mereka bekerja selama 16 jam kerja atau lebih sedikit. Namun, wanita hanya melaporkan peningkatan yang sama saat mereka bekerja lebih dari 20 tapi di bawah 24 jam per minggu.

"Perbedaan signifikan dalam kesehatan mental dan kesejahteraan adalah di antara mereka yang bekerja dibayar dengan mereka yang tidak bekerja," kata para peneliti.

Para peneliti berharap, temuan mereka ini bisa berimplikasi pada lingkungan kerja di masa depan. Khususnya saat ini, banyak pekerjaan manusia yang sudah bisa digantikan oleh teknologi.

"Dalam beberapa dekade mendatang, kita dapat melihat kecerdasan buatan, big data, dan robot menggantikan banyak pekerjaan berbayar yang saat ini dilakukan oleh manusia," kata penulis studi Daiga Kamerade dari Salford University, Inggris yang terlibat dalam penelitian ini juga.

3 dari 3 halaman

Yang Terpenting Kualitas Pekerjaan

Kamerade mengatakan, apabila hal tersebut tidak bisa dilakukan pada semua pekerja penuh waktu, paling tidak, mereka juga bisa mendapatkan manfaat kesehatan mental dari suatu pekerjaan. 

"Bahkan jika itu berarti kita semua bekerja jauh lebih singkat dalam seminggu," lanjutnya.

Penulis juga menambahkan, mengurangi jam kerja juga berpotensi meningkatkan produktivitas kerja. Meski begitu, yang terpenting menurut mereka adalah kualitas pekerjaan.

Apabila lingkungan kerja membuat pekerja tertekan, manfaat kesehatan mental atau kesejahteraan akan sulit terwujud di masa depan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.