Sukses

Konsumsi Ikan Fugu dan Kokain Bersamaan, Pria Ini Dilarikan ke UGD

Pria ini diketahui mengonsumsi ikan fugu dalam kaleng, bersama dengan kokain yang dia konsumsi dalam beberapa hari terakhir

Liputan6.com, Jakarta Ikan fugu atau buntal meski terkenal untuk dikonsumsi di Jepang, namun mengandung bahaya. Apalagi, jika caranya seperti yang dilakukan pria Florida ini.

Sebuah laporan kasus mengungkapkan pria tersebut mengonsumsi hati ikan buntal bersama dengan kokain. Diketahui, hati ikan fugu mengandung konsentrasi tinggi dari racun mematikan bernama tetrodotoxin (TTX). Efeknya, pasien akan mengalami kelumpuhan.

Melansir Live Science pada Sabtu (29/6/2019), pria 43 tahun ini menderita tekanan darah tinggi yang kemungkinan dikarenakan penggunaan kokain, serta penyakit ginjal kronis. Ketika datang ke Unit Gawat Darurat, dia muntah, lemah, sulit bicara, serta merasakan sakit perut, nyeri dada dan mati rasa.

Sang nenek, yang juga mengonsumsi ikan buntal, ikut ke rumah sakit. Namun, gejalanya tidak separah cucunya karena dia mengonsumsi sedikit. Dia hanya merasa pusing dan kaki lemas.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Ginjal Rusak

Tim medis segera memberikan obat untuk menurunkan tekanan darah tinggi dan menginkubasinya sehingga pria ini bisa bernapas apabila racun melumpuhkan otot pernapasannya. Dia juga mendapatkan botulinum antitoxin untuk botulisme.

Dokter juga mencatat bahwa pasien sempat mengalami pneumonia dan masalah ginjal membuatnya harus menjalani dialisis.

"Gagal napas pasien teratasi, namun fungsi ginjal tidak pulih dan pasien tetap bergantung pada dialisis hari ini," tulis para dokter dalam laporan di jurnal BMJ Case Reports.

Dr. Zane Horowitz dari Oregon Poison Center di Oregon Health Science University yang tidak terlibat dalam kasus itu mengatakan, butuh pelatihan khusus untuk memasak ikan buntal.

"Ada koki di Jepang yang menjalani bertahun-tahun pelatihan tentang cara mempersiapkan itu dengan benar, sehingga mereka tidak membunuh pelanggannya," kata Horowitz.

3 dari 3 halaman

Kokain Juga Sebabkan Masalah

Namun, Horowitz mempertanyakan bagaimana pasien bisa mendapatkan ikan buntal tersebut. Diketahui, memang ada beberapa cara seperti pasar gelap atau memancing di Florida. Laporan hanya menyatakan bahwa pria itu mengonsumsi makanan kaleng yang tidak dicatat mengenai produksinya.

Selain itu, Horowitz juga mengatakan bahwa gejala yang dialami tidak seperti terkena racun botulisme seperti yang didiagnosis dokter. Dia juga menambahkan, dialisis ginjal yang dialami kemungkinan bukan disebabkan oleh TTX atau botulisme, melainkan kokain yang menaikkan tekanan darah.

"Kokain tidak secara langsung beracun bagi ginjal," katanya.

"Tapi jika Anda menggunakan kokain sepanjang waktu atau melakukannya sekali dan terkena tekanan darah sangat tinggi, itu akan memiliki efek yang cukup serius pada ginjal."

Sementara, TTX atau racun dalam ikan buntal diketahui 1.200 kali lebih beracun daripada sianida. Satu sendok teh bisa membunuh seseorang. Gejala keracunan dimulai dari sensasi kesemutan, mati rasa, pusing, mual, kelemahan otot, sulit bernapas, lumpuh, dan kematian.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.