Sukses

Warga Prancis Ragukan Keamanan Vaksin

Studi ini mengungkapkan, negara-negara yang lebih maju lebih tidak percaya akan vaksin ketimbang negara-negara dengan penghasilan rendah

Liputan6.com, Jakarta Ketidakpercayaan masyarakat dunia terhadap vaksin masih menjadi masalah bagi pencegahan beberapa penyakit seperti campak. Secara mengejutkan, sebuah penelitian menyatakan bahwa negara-negara kaya lebih skeptis terhadap kemampuan produk medis tersebut.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Wellcome Trust dan dipublikasi Rabu pekan lalu menemukan bahwa Prancis, menjadi negara yang masyarakatnya paling meragukan vaksin. Sepertiga (33 persen) masyarakat Pransi mengatakan bahwa mereka percaya vaksin tidaklah aman.

"Seabad terakhir, vaksin telah membuat banyak penyakit menular mengerikan menjadi kenangan yang lampau," kata Charlie Weller dari Wellcome Trust seperti dilansir dari New York Post pada Selasa (25/6/2019).

"Sangat meyakinkan bahwa hampir semua orangtua di seluruh dunia memvaksin anak-anak mereka. Namun, ada kepercayaan yang lebih rendah terhadap vaksin di dunia," tambahnya.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tingkat Kepercayaan yang Kontras

Mengutip France24, temuan mengungkap bahwa masyarakat yang tinggal di negara berpenghasilan tinggi, memiliki kepercayaan yang rendah terhadap vaksin. Hal ini tidak lepas dari gerakan anti-vaksin yang mengklaim bahwa perawatan tersebut berbahaya.

"Kami telah melihat keraguan dan kekhawatiran tentang vaksin yang cenderung terjadi di negara-negara yang lebih maju," kata Imran Khan yang merupakan pimpinan penelitian kepada AFP.

Di beberapa wilayah seperti Amerika Utara tingkat kepercayaan hanya mencapai 72 persen. Sementara, di Eropa Timur hanya 50 persen.

3 dari 3 halaman

Menjadi Saksi Akibat Tidak Divaksin

Sementara itu di negara yang lebih miskin, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap vaksin cenderung lebih tinggi. Di Asia Selatan, angka masyarakat yang percaya terhadap vaksin ada 95 persen dan di Afrika Timur persentasenya adalah 92. Bahkan, di Bangladesh dan Rwanda, hampir 100 persen masyarakatnya percaya bahwa vaksin aman untuk digunakan.

"Mungkin apa yang Anda lihat dari orang-orang di negara tersebut adalah, mereka bisa melihat apa yang terjadi jika Anda tidak divaksinasi," kata Khan.

Hal ini berbeda dengan apa yang terjadi di negara-negara maju.

"Jika Anda terinfeksi, Anda belum tentu tidak sehat atau meninggal karena kami sudah memiliki sistem perawatan kesehatan yang cukup baik," jelasnya.

Secara global, 79 persen orang setuju bahwa vaksin itu aman dan 84 persen mengatakan vaksin efektif untuk mencegah penyakit.

Studi ini menganalisis 140 ribu orang di lebih dari 140 negara. Mereka juga menemukan, 6 persen orangtua di seluruh dunia, mengatakan bahwa anak-anaknya tidak divaksinasi. Angka tertinggi berada di Tiongkok (9 persen), Austria (8 persen), dan Jepang (7 persen).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.