Sukses

Penggunaan Ponsel Berlebihan Sebabkan Bentuk Tengkorak Manusia Berubah

Penelitian menemukan, tengkorak manusia berubah menjadi lebih 'tajam' seperti tanduk akibat penggunaan ponsel secara berlebihan

Liputan6.com, Jakarta Ponsel atau perangkat gawai semacamnya, seakan sudah menjadi kebutuhan primer masyarakat modern. Meski begitu, penggunaan gawai juga berdampak pada berubahnya rangka tubuh manusia.

Para peneliti menemukan bahwa penggunaan ponsel membuat tubuh beradaptasi dengan kebiasaan yang terkait dengan gawai tersebut. Sebagian besar dari kita secara konstan membuka benda tersebut sambil menunduk.

Melansir Health pada Minggu (23/6/2019), para peneliti menemukan bahwa kemungkinan, ponsel menjadi penyebab orang dewasa muda mengembangkan pembesaran tonjolan oksipital eksternal (enlarged external occipital protuberance/EEOP). Tulang ini adalah tulang utama dari bagian bawah tengkorak.

Peneliti dari Australia mengatakan bahwa tubuh menyesuaikan diri dengan postur tubuh ketika menggunakan ponsel. Adaptasi itu membuat bagian dasar tengkorak tumbuh lebih besar dan lebih tajam seperti tanduk. Hal ini untuk mengurangi tekanan akibat seringnya menunduk ketika menggunakan gawai.

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mengganggu Sistem Kerja Kerangka dan Otot

Dalam jurnal Scientific Reports, para peneliti melihat bahwa adaptasi ini terjadi pada 33 persen dari 1.200 pria dan wanita dalam studi mereka yang berusia 18 hingga 86.

"Kami berhipotesis bahwa penggunaan teknologi modern dan perangkat genggam mungkin bertanggung jawab untuk postur ini dan pengembangunan lanjutan dari fitur tengkorak adaptif yang lebih kuat dalam sampel kami," kata para peneliti mencatat.

Namun, adaptasi ini bukanlah sesuatu yang bisa dianggap baik untuk cara kerja sistem kerangka dan otot manusia atau muskuloskeletal.

"Temuan kami menimbulkan kekhawatiran tentang kesehatan muskuloskeletal masa depan populasi dewasa muda dan memperkuat perlunya intervensi pencegahan melalui pendidikan poster," tulis laporan itu.

Gangguan muskuloskeletal bisa berujung pada kesehatan dan kecacatan, serta meningkatnya beban fisik, sosial, dan finansial pada individu dan masyarakat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.