Sukses

Orangtua, Hindari Hal Ini Agar Tak Picu Anak Bohong

Jangan langsung memarahi atau menghukum ketika anak bohong

 

Liputan6.com, Jakarta Setiap orang tentu pernah berbohong dan ada alasan di balik perbuatan tersebut. Begitu pula dengan anak-anak. Beberapa kondisi terkadang memicu anak untuk berbohong. 

Sebaiknya orangtua jangan langsung memarahi atau menghukum ketika mendapati anak berbohong. Bisa jadi kebohongan yang dilakukan anak karena melihat respons dari orangtuanya. Untuk itu, hindari hal-hal berikut agar anak berani berkata jujur.

"Penyebab pertama, banyak orangtua tak menghargai kejujurannya anak-anaknya. Anak mungkin pernah melakukan kesalahan dan jujur, tapi ia mendapat hukuman. Akhirnya untuk menghindari hukuman, ia berbohong," ungkap Annette Wilson, seorang psikolog keluarga.

Menurut Wilson, dalam situasi ini orangtua harus bijak melihat kembali kesalahan anak. Cari tahu penyebab dan solusinya, dengarkan anak dengan baik dan berusaha untuk memutuskan bersama. Dengan begitu anak merasa lebih dihargai dan menghindari kebohongan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Komunikasi Satu Arah

Penyebab lainnya adalah komunikasi selalu berjalan satu arah. Anak selalu memendam apa yang dirasakan. Kebohongan bakal dilakukan untuk menutupi perasaannya.

"Ini juga kerap dilakukan orangtua saat melihat anak melakukan kesalahan. Komunikasi hanya satu arah, yaitu dari orangtua saja. Anak diminta diam mendengarkan dan mendapatkan konsekuensi," kata Wilson.

Orangtua sama sekali tak mengajak anak berdiskusi, bertanya, apalagi meminta pendapatnya. Kebohongan yang dilakukan anak kerap dilakukan untuk menghindari situasi tersebut. Merasa suaranya tak bakal didengarkan dan ia mencari 'aman'.

"Jika memang mendapati anak berbohong, coba lebih bijak melihat situasi. Cari tahu penyebab dan ajak anak berbicara agar ia mengerti efek dari kebohongannya dan beri tahu kalu hal tersebut tak boleh dijadikan kebiasaan," pesan Wilson, dikutip dari Verywell.

Sumber: Mutia Nugraheni/Dream.co.id

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini