Sukses

Ingin Sehat? Tak Perlu Jalan Kaki 10.000 Langkah

Studi membuktikan Anda, terutama para lansia,tidak perlu jalan kaki 10.000 langkah bila ingin sehat dan panjang umur.

Liputan6.com, Jakarta Jalan kaki 10.000 langkah sehari kerap didengungkan supaya tubuh sehat. Alhasil, banyak orang berusaha mencapai jumlah tersebut setiap harinya. Namun, sebuah studi mengatakan bahwa hal tersebut merupakan tujuan ambisius yang sebenarnya tidak diperlukan sebagian orang.

Dalam studi yang dipublikasikan JAMA Internal Medicine disebutkan bahwa hanya dengan melakukan jalan kaki setengah dari jumlah langkah yang disarankan sudah dapat menurunkan risiko kematian dini pada perempuan lanjut usia. Intinya, penelitian ini mengatakan bahwa sebenarnya aktivitas fisik sekecil apapun dapat memberikan manfaat.

"Jika Anda melakukannya meski hanya sedikit, akan lebih baik. Jadi, jangan merasa tidak semangat bila tidak mencapai 10.000 langkah," kata Professor of Medicine Harvard Medical School, Amerika Serikat, I-Min Lee, seperti dikutip dari Time, Minggu (16/6/2019).

Studi ini meneliti sekitar 17.000 perempuan  62 hingga 101 tahun. Para partisipan diharuskan menggunakan movement tracker yang memonitor jumlah langkah dan kecepatan berjalan selaman 7 hari. Para partisipan juga melaporkan diet, gaya hidup dan riwayat medis per tahun dalam periode 4 tahun. Dalam periode tersebut, 504 perempuan meninggal.

 

Saksikan Juga Video Menarik Berikut

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tak Perlu 7.500 Langkah

Setelah menyesuaikan dengan status kesehatan dan gaya hidup, studi menemukan bahwa jumlah langkah sehari-hari terkait kuat dengan risiko kematian.

Menurut studi, perempuan yang berjalan 4.400 langkah perhari memiliki risiko kematian 41 persen lebih rendah dibandingkan perempuan yang hanya berjalan sekitar 2.700 langkah perhari. Manfaat tersebut terus berakumulasi secara perlahan hingga tidak memiliki perubahan apapun pada 7.500 langkah.

"Jumlah langkah yang dilakukan perempuan sehari-hari lebih penting dibandingkan kecepatannya,"  dokter Lee.

Hal ini mengejutkan karena studi yang ada sebelumnya menemukan bahwa kecepatan berjalan memiliki kaitan dengan umur panjang. Namun, Lee mengatakan bahwa kecepatan berjalan dan kecepatan langkah adalah hal yang sedikit berbeda. Kecepatan berjalan memiliki kaitan dengan kecepatan yang dijaga oleh seseorang saat bergerak secara sengaja. Sedangkan kecepatan langkah adalah pengukuran bagaimana seseorang bergerak secara natural saat melakukan kegiatan sehari-hari. Kecepatan langkah ternyata tidak begitu penting berdasarkan studi terbaru.

"Yang terpenting adalah jumlah langkah yang Anda lakukan," kata Lee.

Studi hanya melakukan pengamatan sehingga tidak dapat membuktikan penyebab dan efeknya. Selain itu, penelitian juga hanya meneliti perempuan lanjut usia sehingga tidak dapat diaplikasikan ke semua orang.

Lee mengatakan bahwa situasi ini sama untuk laki-laki dengan umur yang sama tetapi penelitian lebih lanjut juga masih dibutuhkan untuk mengkonfirmasi hal ini.

 

3 dari 3 halaman

Banyak Bergerak Memperpanjang Umur

Lee mengatakan bahwa dalam kasus apapun 4.000 hingga 5.000 langkah sehari adalah patokan yang biasanya diberikan untuk orang Amerika semua umur. Hal ini baik untuk diketahui karena jumlah ini dapat memberikan manfaat kesehatan.

Hal tersebut juga semakin memperjelas bahwa tidak dibutuhkan seseorang yang sangat kuat untuk berolahraga demi menjaga kesehatan. Penelitian menunjukkan bahwa 30 menit dalam bergerak sehari dapat meningkatkan kesehatan dan memperpanjang umur.

Penelitan pun juga mengatakan bahwa aktivitas dengan pengaruh rendah seperti berjalan, membersihkan rumah atau berkebun dapat membuat perubahan besar untuk kesehatan.

Penulis: Khairuni Cesario

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.