Sukses

3 Penyakit Paling Sering Diderita Anak Usai Lebaran

Usai Lebaran, diare jadi salah satu penyakit paling rentan terkena pada anak-anak.

Liputan6.com, Jakarta Perjalanan ke kampung halaman serta banyak makanan merupakan dua hal identik dari Lebaran. Namun, dua hal itu juga bisa menyebabkan anak jatuh sakitMenurut dokter Andika Widyatama dari KlikDokter, ada 3 penyakit yang biasanya mengintai anak setelah Lebaran. Yakni:1. DiareSetelah berlibur dan mencoba banyak makanan baru dari berbagai tempat, keluhan sakit yang umumnya dialami anak adalah diare. Apabila si Kecil buang air besar lebih dari 3 kali sehari dengan konsistensi feses yang lunak atau cair, maka dia positif terkena diare. Gejala lain yang biasanya menyertai, antara lain demam, mual, muntah, nyeri perut, mulas, dan perut kembung.

Penyebab diare bisa berasal dari makanan yang kurang bersih dan mengandung kuman. Selain itu, diare juga bisa disebabkan oleh iritasi lambung akibat makanan pedas, asam, berminyak, dan minuman bersoda. Reaksi alergi terhadap makanan tertentu juga dapat memicu terjadinya diare.

Saksikan juga video berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

2. Infeksi saluran pernapasan atas

Batuk pilek adalah keluhan yang paling sering dialami anak usai Lebaran. Bahkan, tak cuma anak-anak, orang dewasa pun rentan mengalami penyakit yang satu ini.

Batuk dan pilek itu sendiri sebenarnya merupakan gejala dari penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA). Selain batuk dan pilek, gejala ISPA lainnya meliputi demam ringan, bersin-bersin, hidung tersumbat, tenggorokan gatal, dan nyeri.

Penyebab terjadinya ISPA pada anak ialah infeksi virus. Saat anak kelelahan dan kurang tidur, sistem imunitas tubuhnya akan menurun sehingga ia mudah sekali terinfeksi virus.

Di samping itu, apabila Anda mudik bersama anak menggunakan sepeda motor tanpa memberikan masker yang layak, risiko si Kecil untuk terkena ISPA jauh lebih besar. Itu karena dia terpapar udara kotor dalam waktu yang cukup lama.

3. Demam tifoid

Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhi yang ditularkan melalui makanan, Menurut dokter Nadia Octavia dari KlikDokter, gejala yang terjadi dapat meliputi demam, sakit kepala, nyeri sendi, sakit tenggorokan, sembelit, penurunan nafsu makan, serta nyeri perut.

Gejala yang terjadi pada kasus demam tifoid dapat berlangsung antara 10–14 hari. Parahnya, saat daya tahan tubuh menurun, demam tifoid bisa kambuh kembali meski sebelumnya telah dinyatakan sembuh.

 

 

Penulis: Ayu Maharani/Klikdokter.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.