Sukses

Bukan Melepas Masalah, Ini Makna Mendalam di Balik Memaafkan

Memaafkan ternyata bukan hanya sekadar ucapan atau membiarkan masalah berlalu begitu saja. Ada makna yang lebih dalam dari hal itu.

Liputan6.com, Jakarta Meminta maaf serta memaafkan merupakan hal lazim dilakukan saat Lebaran. Memaafkan, seringkali dianggap hanya sekadar melepaskan sebuah masalah dari diri kita.

Namun, memaafkan lebih dari kedua hal itu. Ada makna yang lebih dalam dari pengampunan.

Mengutip APA.org pada Rabu (5/6/2019), Bob Enright, psikolog di University of Wisconsin, Amerika Serikat mengatakan bahwa memaafkan yang sejati berarti selangkah lebih maju, menawarkan sesuatu yang positif seperti empati, belas kasih, dan pengertian, terhadap mereka yang menyakiti Anda.

Orang seringkali salah paham dan menganggap bahwa mengampuni orang lain berarti membiarkan dia yang melukai Anda bebas dari kesalahannya. Meski begitu, memaafkan tidak seperti itu. 

 

Saksikan juga video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Memaafkan Bukan Berarti Keadilan Harus Berhenti

Dalam kasus pidana, seorang pelaku kejahatan tetap harus mendapatkan keadilan atas apa yang dilakukannya. Anda boleh saja memaafkan pelaku kriminal, tapi tetap saja, ganjaran secara hukum atas apa yang dia lakukan harus tetap diterimanya.

"Apakah saya memaafkan atau tidak, itu tidak akan mempengaruhi keadilan yang harus dilakukan," kata Everett Worthington, PhD, ilmuwan yang melakukan penelitian terhadap konsep memaafkan.

"Pengampunan terjadi di dalam tubuh saya," tambahnya.

Selain itu, beberapa orang juga menganggap bahwa maaf adalah sebuah tanda kelemahan. Worthington menolak kesalahpahaman semacam itu.

"Orang itu pasti tidak mencobanya," kata Worthington.

 

3 dari 3 halaman

Manfaat Memaafkan

Para peneliti sendiri telah menemukan bukti bahwa memaafkan memiliki manfaat kesehatan. Dalam bukunya yang berjudul Forgiveness and Health, Worthington, Loren Toussaint, dan David R. Williams mengatakan bahwa hilangnya stres merupakan faktor penting yang memberikan hubungan pengampunan dan kesejahteraan.

"Pengampunan memungkinkan Anda untuk melepaskan penekan interpersonal kronis yang menyebabkan kita terbebani secara berlebihan," kata Toussaint.

Karena itu, berikan maaf pada mereka yang telah bersalah pada Anda. Namun, bukan berarti masalah dibiarkan berlalu begitu saja. Paling tidak, memaafkan memberikan Anda sebuah kelegaan dan meringankan sedikit beban pada diri sendiri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.