Sukses

Strategi Aljazair dan Argentina Bebaskan Negara dari Malaria

Aljazair dan Argentina akhirnya berhasil menikmati manisnya perjuangan melawan malaria. Intip rahasia dua negara ini berjuang melawan nyamuk tersebut.

Liputan6.com, Jakarta Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) menyatakan bahwa Aljazair dan Argentina secara resmi terbebas dari malaria. Kedua negara itu saat ini termasuk dalam 38 negara yang dinyatakan bebas dari penyakit tersebut.

Keduanya memang memiliki sejarah panjang dan tidak mudah dalam melawan malaria. Melansir who.int pada Senin (27/5/2019), seorang ilmuwan Perancis Dr Charles Louis Alphonse Laveran menemukan parasit malaria di Aljazair pada 1880. Di 1960-an, sekitar 80 ribu kasus dilaporkan di negara itu setiap tahunnya.

WHO mencatat bahwa keberhasilan Aljazair dalam membasmi malaria terletak pada tenaga kesehatan yang terlatih, penyediaan diagnosis dan pengobatan malaria lewat perawatan kesehatan universal, serta respons yang cepat terhadap wabah penyakit.

 

Simak juga video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Cara Aljazair Basmi Malaria

Direktur Regional WHO untuk Afrika menyatakan bahwa Aljazair merupakan tempat parasit malaria pertama kali ditemukan hampir satu setengah abad yang lalu. Namun, di 2019, mereka berhasil membasminya.

"Sekarang, Aljazair telah menunjukkan kepada seluruh Afrika bahwa malaria bisa dikalahkan melalui kepemimpinan negara, tindakan berani, investasi yang baik, dan sains. Seluruh benua lainnya bisa belajar dari pengalaman ini," kata Moeti.

Sementara itu, Argentina mulai melakukan pemberantasan malaria di 1970-an. WHO menyatakan bahwa pendekatan kunci yang dilakukan seperti penyemprotan rumah dengan insektisida, diagnonsis penyakit lewat mikroskop, dan tanggapan secara efektif untuk kasus-kasus yang ada di masyarakat.

 

3 dari 3 halaman

Strategi Argentina Membasmi Malaria

Di tahun 2000 sampai 2011, Argentina bekerja sama dengan pemerintah Bolivia untuk melakukan penyemprotan lebih dari 22 ribu rumah di daerah perbatasan serta melakukan uji malaria.

Direktur Organisasi Kesehatan WHO Pan-Amerika Dr Carissa F. Etienne mengatakan bahwa kasus malaria Argentina terakhir dilaporkan pada 2010. Hal ini menunjukkan komitmen, kapasitas di bidang kesehatan, sistem laboratorium dan pengawasan, serta pembiayaan yang diperlukan untuk mencegah penularan malaria di negara itu.

"Saya yakin bahwa Argentina akan menjadi inspirasi dan contoh bagi negara-negara Amerika lainnya, untuk mencapai penghapusan malaria di tahun-tahun mendatang," kata Etienne menambahkan.

Adapun, sertifikat resmi bebas malaria disampaikan Direktur Jenderal WHO kepada perwakilan dari Aljazair dan Argentina di sela-sela World Health Assembly ke 72.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.