Jatuh di Setang Jet Ski, Organ Intim Wanita Ini Bengkak

Kondisi tersebut dan kesakitan yang luar biasa membuat petugas medis mengambil langkah untuk operasi.

"Rasanya seperti menyentuh jeruk di antara kedua kakinya," kata seorang dokter yang merawat pasien itu bernama Amir Marashi pada Daily Mail.

"Hematoma itu sangat besar, sangat dalam, dan dia tidak bisa berjalan," tambahnya.

Pasien mengkhawatirkan bahwa bekas luka tersebut permanen. Karena itu, dokter melakukan prosedur secara intravaginal bukan eksternal.

"Ketika saya melihat pembengkakan di luar vagina, saya takut. Saya khawatir jika vagina saya tidak akan terlihat sama lagi," kata wanita itu dalam laporan tersebut.

"Dengan kegagalan perawatan konservatif, saya merasa bahwa saya sedang menunju operasi yang membuat semakin cemas. Saya khawatir akan melukai bagian pribadi saya secara permanen," tambahnya.

Akhirnya, dokter membuat sayatan pada titik tertipis dari hematoma pada dinding samping kiri vagina. Hal ini untuk mengurangi tekanan pada luka dan mengurangi pembengkakan. Kemudian, dia mendapatkan lima jahitan bercelah agar gumpalan darah bisa mengalir dengan aman.

Pasien mengakui bahwa setelah operasi, alat kelaminnya pulih seperti semula dan seakan tidak terjadi apa-apa. "Saya berterima kasih pada dokter karena memperhatikan hasil kosmetik dari pendekatan pembedahan dan saya senang tidak hidup dengan bekas luka di vagina selam hidup saya," tulis perempuan tersebut.

Hematoma sendiri terjadi ketika pembuluh darah pecah, yang dialami ketika cedera dan darah terkumpul di jaringan terdekat.

Untuk kasus wanita ini, dia mengalami hematoma vulva atau bagian luar genitalia wanita. Kejadian tersebut terbilang jarang dengan persentase 3,7 persen.