Sukses

Konsumsi Susu Masyarakat Indonesia Terendah se-Asia Tenggara

Data menunjukkan konsumsi susu masyarakat Indonesia termasuk terendah se-Asia Tenggara.

Liputan6.com, Jakarta Konsumsi susu masyarakat Indonesia termasuk terendah di kawasan Asia Tenggara. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2017, konsumsi susu di Indonesia 16,5 liter per kapita per tahun dari target 20 liter per kapita per tahun.

Tak ayal, konsumsi ini merupakan yang terendah di Asia Tenggara. Bandingkan dengan Brunei Darussalam yang mencapai 129,1 liter, Malaysia dengan 50,9 liter, Singapura sebanyak 46,1 liter per tahun. Bahkan kalah dari Vietnam yang berada di angka 20,1 liter susu per kapita per tahun.

Dalam menu masyarakat modern, susu menjadi minuman yang wajib ada dalam kehidupan manusia sehari-hari. Hal ini tercermin dari berbagai aturan makan yang dianjurkan oleh pemerintah di berbagai belahan dunia.

Susu lekat dengan label sebagai minuman kesehatan, kebugaran dan penuh gizi. Namun, manfaat susu terkadang masih belum tersampaikan dengan baik.

Corporate Affairs Director Frisian Flag Indonesia Andrew F Saputro menyampaikan, masih banyak kendala yang ditemukan dalam mempopulerkan susu sebagai minuman sehat.

“Pada umumnya, pola makan sehari-hari orang Indonesia belum memenuhi gizi seimbang. Gizi seimbang diartikan sebagai ragam bahan makanan yang berkualitas, jumlah dan proporsi yang sesuai sehingga dapat memenuhi kebutuhan gizi seseorang guna pertumbuhan dan perkembangan yang optimal,” kata Andrew dalam keterangan rilis yang diterima Health Liputan6.com, Selasa (7/5/2019).

Simak video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Asupan gizi

Hasil studi SEANUTS (South East Asian Nutrition Survey) yang diinisiasi oleh FrieslandCampina tahun 2012 terhadap lebih dari 16.000 anak usia 6 bulan – 12 tahun menunjukkan, anak-anak Indonesia mengalami berbagai permasalahan terkait dengan kesehatan dan gizi.

Misalnya, gaya hidup kurang aktif, malnutrisi, kekurangan vitamin D serta gangguan pertumbuhan fisik atau stunting.

Faktanya, susu bisa menjadi salah satu asupan gizi yang bisa memenuhi kebutuhan tubuh. Selain itu, meningkatkan konsumsi masyarakat terhadap susu akan menciptakan domino efek yang baik terhadap industri.

“Produksi susu nasional yang baru bisa mencukupi 20 persen kebutuhan pasar. Ini semakin ditingkatkan karena adanya permintaan nyata dari masyarakat,” ujar Dekan Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran Husmy Yurmiati.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.