Sukses

Wajib Tahu, Efek Diet Keto pada Organ Intim Wanita

Wanita perlu ketahui. aroma organ intim berubah menjadi tak sedap akibat jalani diet keto.

Liputan6.com, Jakarta Efek samping dari diet keto yakni bau vagina yang funky (busuk). Diet rendah karbohidrat dan tinggi lemak ini menempatkan tubuh dalam kondisi ketosis, yakni membuat tubuh membakar lemak menjadi energi

Memang tidak ada penelitian yang mengonfirmasi efek keto terhadap aroma vagina. Namun, ahli diet yang berbasis di Calgary, Kanada, Andrea Hardy menjelaskan diet keto akan mengubah pH vagina.

"Sebagian besar dari kita makan sekitar 30 persen kalori harian berupa lemak," papar Hardy, dikutip dari Global News, Senin (6/5/2019).

“Sementara, diet keto merekomendasikan 70 hingga 80 persen kalori kita adalah lemak. Asupan lemak berlebih dan lemak jenuh dapat mengubah pH vagina.”

Asupan lemak berlebihan dikaitkan dengan peningkatan bakteri vaginosis, suatu kondisi yang disebabkan oleh perubahan pH dalam vagina. Peningkatan pH vagina dapat memicu risiko pertumbuhan bakteri yang buruk.

"Bakteri jahat dapat menyebabkan infeksi jamur, bakteri vaginosis. Dan, ya itu bau (aroma) busuk (vagina)," jelas Hardy.

Saksikan video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Diet keto bukan pilihan baik

Diet keto menggantikan makanan nabati dengan makanan tinggi lemak. Padahal, makanan nabati adalah makanan tinggi serat. Makanan tinggi serat ini yang 'memberi makan' bakteri baik dalam usus.

Menurut Hardy kondisi vagina yang berbau, infeksi jamur, dan bakteri vaginosis menjadi tanda bahwa diet keto bukanlah pilihan yang baik untuk tubuh.

"Ada beberapa penelitian yang menunjukkan, diet keto sebenarnya berbahaya bagi mikrobioma. Karena diet keto mengurangi variasi (makanan) dan jenis karbohidrat yang sangat penting untuk memberi makan bakteri baik itu," kata Hardy.

 

3 dari 4 halaman

Kurangi risiko bakteri vaginosis

Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter keluarga tentang penggunaan probiotik, yang dapat membantu mengurangi risiko infeksi bakteri vaginosis dan jamur.

Namun, Hardy tidak berpikir diet keto adalah cara berkelanjutan untuk menurunkan berat badan, terutama jika Anda mengalami efek samping soal bakteri vaginosis.

"Para pendukung diet keto menyarankan, dengan mengonsumsi karbohidrat rendah akan menempatkan tubuh dalam ketosis, yang bermanfaat untuk menurunkan berat badan," jelas Hardy.

Tetapi memasuki ketosis membutuhkan rencana makan yang sangat ketat yang sulit dipertahankan. Selain itu, perubahan drastis yang terjadi pada tubuh selama ketosis dapat memiliki beberapa efek samping negatif lainnya.

“Ketosis terjadi ketika tubuh kehabisan sumber bahan bakar utamanya, yakni glukosa. Makanan yang mengandung karbohidrat dapat dikonversi menjadi glukosa dalam tubuh. Ketika kita membatasi glukosa, tubuh kita harus menemukan energi dari sumber lain sehingga dibutuhkan nutrisi, lemak dan protein lain dan mengubahnya menjadi keton, yang dapat digunakan seperti glukosa," Hardy melanjutkan.

4 dari 4 halaman

Efek samping diet keto

Alasan orang menurunkan berat badan begitu cepat adalah tubuh sebenarnya menyimpan glukosa sebagai glikogen. Setiap satu gram glikogen yang disimpan meliputi tiga gram air.

"Jadi, ketika orang melakukan diet keto, mereka menghabiskan simpanan glikogen dan dengan cepat kehilangan cukup banyak berat badan," papar Hardy.

Dehidrasi, sembelit, dan peningkatan risiko masalah ginjal adalah beberapa efek samping negatif yang paling umum dalam diet keto.

"Ketika Anda membatasi tubuh Anda dari sumber energi utama. Hal itu meningkatkan hormon kelaparan untuk mendapatkan bahan bakar yang dibutuhkan," jelas Hardy.

"Orang-orang cenderung merasa tidak enak badan, benar-benar lapar dan lelah."

Hardy tidak merekomendasikan diet keto sebagai cara untuk menurunkan berat badan. 

“Kecuali jika diet keto adalah terapi untuk kondisi medis tertentu. Saya tidak akan merekomendasikan diet keto. Untuk masyarakat umum yang ingin mengatur berat badan, saya tidak berpikir diet keto itu tepat. Dan jujur saja, saya pikir secara jangka panjang, itu mungkin berbahaya bagi mikrobiota usus Anda," tutupnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.