Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

Verifikasi UmurStop di Sini

4 Alasan Terjadi Pendarahan Organ Intim Setelah Bercinta

Ada beberapa alasan wanita mengalami pendarahan pada organ intim setelah bercinta.

Liputan6.com, Jakarta Pendarahan pada wanita setelah bercinta di area organ intim rupanya tidak perlu dikhawatirkan. Hal tersebut disampaikan penulis She-ology: The Definitive Guide to Women's Intimate Health, Sherry Ross.

"Biasanya pendarahan setelah berhubungan seks tidak perlu dikhawatirkan dan akan terhenti seiring waktu," kata Ross, dikutip dari Glamour, Jumat (3/5/2019). Darah itu mungkin berasal dari saluran vagina sendiri, saluran kemih atau leher rahim."

Jika Anda sedang haid, keluar darah setelah bercinta termasuk normal. Pendarahan juga dapat terjadi selama ovulasi.

Pendarahan sesekali setelah berhubungan seks terbilang permasalahan umum. Namun, tidak berarti normal. Ada hal-hal yang dapat menyebabkan hal itu terjadi, seperti tidak menggunakan cukup pelumas.

Menurut seksolog klinis Lucy Rowett, pendarahan adalah cara tubuh memberitahumu, ada sesuatu yang salah. Sebaiknya, pertanggungjawabkan kesehatam dan periksa diri sendiri.

Ada empat alasan Anda mungkin mengalami pendarahan setelah berhubungan seks.

1. Tidak juga terangsang

Jika sudah satu menit sejak stimulasi, Anda tidak juga terangsang, bahkan jika cukup terlumasi, kemungkinan Anda akan mengalami pendarahan sebelum penetrasi. Anda harus memastikan punya banyak waktu untuk terangsang sebelum penetrasi.

Gunakan banyak pelumas untuk meningkatkan elastisitas pada vagina selama bercinta.

Saksikan video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Penetrasi yang dalam

2. Penetrasi yang dalam

Penetrasi yang dalam, apakah dengan penis atau mainan seks kadang-kadang dapat menyebabkan sedikit trauma pada leher rahim. Ini mengarah pada keluarnya bercak darah setelah atau selama berhubungan seks, menurut Ross.

“[Objek] penetrasi yang lebih besar dan lubang vagina yang lebih kecil juga dapat membuat luka pada vagina,” katanya.

Jika Anda memperhatikan bahwa Anda mengalami pendarahan yang cukup sering setelah berhubungan seks, bicarakan dengan dokter obstetri dan ginekologi. Anda bisa mencoba posisi seks yang lebih rendah, misal menyendok atau duduk berhadapan muka.

3 dari 3 halaman

Kekeringan vagina

3. Kekeringan vagina

Kekeringan vagina sering disebabkan foreplay yang tidak memadai atau pelumasan vagina. Ini menjadi penyebab utama robeknya vagina dan nyeri saat berhubungan seks sehingga menimbulkan pendarahan, menurut Ross.

Hal itu bisa dicegah. Pastikan Anda mendapat foreplay dengan baik.

"Jika Anda merasa sangat kering, berhentilah," kata Rowett. "Pelan-pelan gunakan pelumas."

4. Infeksi menular seksual

Ini bukan hal terseksi, tetapi pendarahan karena seks bisa menjadi tanda infeksi menular seksual (IMS). Pendarahan setelah berhubungan seks adalah gejala dari virus herpes, klamidia hingga HPV serviks.

Cara terbaik untuk mencegah hal ini, yakni pemeriksaan IMS. Tujuannya mencegah atau menemukan IMS sebelum perdarahan atau penyakit radang panggul yang lebih parah, yang mana rasa sakit dan jaringan parut muncul, jelas penulis Sex, Lies & STDs, Rob Huizenga.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.