Sukses

Ini Waktu Ideal bagi Pasien Diabetes Konsultasi Puasa Jelang Ramadan

Pasien diabetes ternyata seharusnya sudah melakukan konsultasi sebelum puasa di bulan Ramadan jauh-jauh hari sebelum melakukannya

Liputan6.com, Jakarta Orang diabetes memang boleh berpuasa saat bulan Ramadan. Meski begitu, sebelum melakukannya, mereka harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

Juwalita Surapsari, dokter spesialis gizi klinik dari Rumah Sakit Pondok Indah-Pondok Indah mengatakan, dibutuhkan waktu untuk melakukan konsultasi dengan dokter sebelum benar-benar berpuasa.

"Idealnya, sebelum berpuasa datang konsultasi dulu. Paling tidak enam sampai delapan minggu sebelum memulai puasa untuk evaluasi terlebih dulu. Tapi jarang pasien melakukan itu," kata Juwalita dalam temu media di Jakarta pada Senin (29/4/2019).

Dalam periode tersebut, pasien diabetes akan diperiksa terlebih dulu riwayat kesehatannya. Mulai dari apakah dia pernah mengalami hipoglikemia berulang dalam tiga bulan terakhir, kenaikan gula darah tidak terkontrol, atau ada komplikasi akut yang dialami sebelumnya.

"Kalau dalam kondisi seperti itu. Biasa kami menyebutnya, very high risk group (kelompok berisiko tinggi)," kata Juwalita menambahkan.

Dalam konsultasi itulah, pasien akan mendapatkan berbagai penyesuaian terkait pola makan dan pengobatannya. Termasuk rencana apa yang harus dia konsumsi selama bulan Ramadan.

 

Simak juga video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Rajin Cek Gula Darah

Tidak hanya itu, Juwalita mengatakan bahwa apabila pasien memiliki alat cek gula darah mandiri, rajinlah mengontrol kadarnya secara teratur. Apabila kurang dari 70 atau lebih dari 300, demi kesehatan dan keselamatan, puasa harus segera dibatalkan.

Ketut Suastika, ahli endokrinologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Bali, dalam kesempatan yang berbeda menuturkan hal yang sama. Orang dengan diabetes boleh berpuasa namun harus sadar kondisi tubuhnya.

"Hanya saja karena ini masalah ibadah kan masalah rasa. Terkadang kalau tidak dilakukan ada perasaan tidak enak. Tapi ini kan harus diperhitungkan ada risikonya," kata Ketut ditemui seusai temu media dan blogger beberapa waktu yang lalu oleh Health Liputan6.com.

Ketut sendiri berharap agar meskipun memiliki diabetes, umat Muslim yang mengalami kondisi itu tetap bisa menjalani puasa dengan baik. Yang pasti, Anda harus tetap meminta saran dokter terkait kondisi kesehatan sebelum berpuasa.

"Perlu diperhitungkan plus minusnya, untuk kesehatan sendiri dan juga untuk ibadahnya."

"Kalau memang tidak bisa berpuasa, mungkin bisa mengisinya dengan cara ibadah yang lain," Ketut menyarankan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Diabetes (diabetes melitus) adalah suatu penyakit metabolik yang diakibatkan oleh meningkatnya kadar glukosa atau gula darah.

    Diabetes

  • Menurut ahli bahasa Sansekerta, upawasa bermakna ritual untuk “masuk” ke Yang Ilahi.

    puasa