Sukses

Geleng-Geleng Melihat Warga Denmark Berlari di Cuaca yang Sangat Dingin

Orang Denmark tetap berolahraga meski musim dingin

Liputan6.com, Denmark - Melihat orang berlari di pagi dan sore hari di cuaca yang sangat dingin menjadi pemandangan 'tak lazim' saat berada di Denmark selama satu minggu.

Di saat saya berusaha keras membuat tangan terasa lebih hangat di dalam kantong jaket, warga setempat malah dengan santainya beraktivitas fisik mengenakan celana pendek, sepatu olahraga, dan tak lupa headset di kedua telinga.

 

"Apa enggak bisa nanti-nanti saja olahraganya?," kata saya dalam hati.

"Oh, mungkin ini salah satu cara biar tubuh terasa lebih hangat," pikir saya kemudian.

Ingin rasanya saya ikut berlari di belakang mereka. Namun, mana mungkin juga melepas semua yang saya kenakan lalu menggantinya dengan pakaian yang lebih layak untuk berolahraga. Bisa-bisa saya mati kedinginan di Denmark

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jawaban Dubes Indonesia untuk Denmark

Saat hal ini saya ceritakan ke Duta Besar Indonesia untuk Denmark, M. Ibnu Said, jawaban yang bikin geleng-geleng bangga justru saya dapatkan.

Menurut Ibnu, seperti itulah cara penduduk Denmark menghargai diri mereka sendiri. Begitulah cara mereka menyayangi tubuhnya sendiri.

"Mereka ada kebiasaan dalam sehari harus menyisihkan waktu untuk diri sendiri. Yaitu selama satu jam untuk melakukan exercise," kata Ibnu kepada Liputan6.com di Kedutaan Besar Indonesia untuk Denmark belum lama ini.

Sehingga, mengendarai sepeda dan berlari di cuaca yang sangat dingin akan mereka kerjakan. Tak lain semata-mata untuk kesehatan diri sendiri.

"Itu sudah menjadi habit," kata Ibnu.

"Enggak peduli apakah itu pejabat atau orang biasa, mereka akan lari-lari, naik sepeda, atau jalan kaki di cuaca yang dingin," ujarnya.

 

 

3 dari 3 halaman

Tingginya Kesadaran Orang Denmark

Lebih lanjut, Ibnu mengatakan bahwa orang Denmark memiliki kesadaran pentingnya memiliki waktu untuk diri sendiri, salah satunya berolahraga.

"Saya lihat, meskipun orang tua, mereka lari ya lari aja gitu," katanya.

Menurut Ibnu, walaupun orang Denmark ketika sakit tetap dibiayai negara, tapi di benak mereka sudah tertanam hal-hal seperti itu dinilai merugikan.

Kalau bisa sehat terus, mengapa harus merasakan sakit meskipun ditanggung negara?

Jadi jangan kaget, bila sedang berada di Denmark saat musim dingin kemudian melihat warga sekitar yang malah berlari bukannya kemulan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini