Sukses

Tak Perlu Konsumsi Suplemen jika Tak Sakit

Sebuah studi menyarankan untuk mengganti konsumsi suplemen dalam diet jika benar-benar ingin mendapatkan manfaat dari vitamin.

Liputan6.com, Jakarta Jika benar-benar ingin mendapatkan manfaat dari vitamin, sebuah studi menyarankan untuk beralih dari mengonsumsi suplemen dengan fokus pada asupan makanan atau diet. Para peneliti dari Universitas Tufts menemukan bahwa nutrisi yang bersumber dari makanan dapat memperpanjang umur seseorang, tetapi hal yang sama belum tentu berlaku bila vitamin yang didapat dari suplemen.

Para peneliti menganalisis lebih dari 27.000 orang dewasa di Amerika Serikat untuk mengevaluasi keterkaitan suplemen, pola makan, dan mortalitas. Hasilnya menunjukkan bahwa penurunan risiko kematian berkaitan dengan penyerapan nutrisi vitamin K dan magnesium yang dihasilkan dari makanan, bukan suplemen.

Para peneliti  menemukan bahwa asupan vitamin K, vitamin A, dan zinc yang cukup dalam diet seimbang akan menurunkan risiko penyakit kardiovaskular. Namun, efek yang sama belum tentu didapat jika ketiga hal itu didapat dari suplemen. Terlebih lagi, peneliti menemukan bahwa penyerapan kalsium yang berlebihan dari kalsium berpotensi meningkatkan risiko kanker, tetapi hal serupa tidak akan terjadi jika kalsium berasal dari makanan.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tingkatkan risiko kanker

Para peneliti juga menemukan bahwa suplemen vitamin D dapat meningkatkan risiko kanker bila dikonsumsi saat tidak kekurangan vitamin D. Namun peneliti mengatakan bahwa hal ini masih butuh penelitian lebih lanjut untuk memastikannya.

“Manfaat dan bahaya dari penggunaan suplemen terus diteliti saat ini. Beberapa studi telah menemukan keterkaitan antara  kelebihan asupan nutrisi dan hasil yang merugikan termasuk peningkatan beberapa resiko kanker tertentu. Penelitian kami menemukan bahwa penggunaan suplemen dapat menyebabkan kelebihan asupan nutrisi dan nutrisi dari makanan justru memberikan manfaat yang tidak bisa didapatkan dari suplemen” kata Professor Fang Fang Zhang, seperti dikutip dari laman Health.

Selain itu, ada beberapa alasan yang mengharuskan konsumsi suplemen. Contohya, seseorang mungkin harus mengonsumsi zinc, copper dan vitamin B jika memiliki penyakit radang usus, Jika seseorang memiliki osteoporosis disarankan juga untuk mengonsumsi vitamin D dan kalsium. Namun, invidu yang sehat kemungkinan bisa mendapatkan vitamin dan nutrisi yang dibutuhkan dari memakan makanan dengan berbagai variasi nutrisi.

3 dari 3 halaman

Perhatikan hal ini

Jika Anda masih ingin mengonsumsi suplemen, pastikan beberapa hal ini saat membeli suplemen. Misal, perhatikan dari mana produksi suplemen Anda. Beberapa tempat dengan aturan yang kurang baik kemungkinan mengasilkan produk yang terkontaminasi. Perhatikan juga saran konsumsi dan sesuaikan dengan aturan standar. Hindari konsumsi suplemen yang mengandung kava, kromium, dan L-trytophan.

Para peneliti menyarankan jika Anda membutuhkan suplemen karena kondisi medis tertentu, pastikan Anda menyadari apa yang Anda pilih untuk konsumsi sehari-hari. Jika Anda dalam kondisi sehat, hindari penggunaan suplemen dan fokuslah untuk mendapatkan vitamin yang cukup melalui pola makan seimbang.

Penulis: Khairuni Cesario

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.