Sukses

Dokter: Mau Sambil Naik Motor atau Bersantai, Harus Setop Merokok

Apa pun kegiatannya, lebih baik tidak dilakukan sambil merokok.

Liputan6.com, Jakarta Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) mengatakan bahwa apa pun kegiatannya sebaiknya tidak merokok. Entah itu sambil mengendarai motor maupun mobil, perilaku tidak merokok itu lebih baik untuk kesehatan daripada merokok.

"Mau dia sambil mengemudi ataupun tidak, bagi kami dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia kebiasaan merokok itu harus berhenti atau setop merokok. Itu yang terpenting," kata Ketua PDPI Dr dr Agus Dwi Susanto, SpP(K).

"Jadi, mau sambil naik motor atau santai-santai lebih baik tidak merokok," lanjut Agus saat dihubungi Health-Liputan6.com Kamis (4/4/2019).

Bila ditilik dari data-data medis, kebiasaan merokok memiliki banyak kerugian bagi tubuh. Sudah jelas, aneka studi mengatakan ada banyak penyakit yang terkait dengan kebiasaan merokok.

"Kanker paru, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), penyakit kanker jenis yang lain, jantung, dan sebagainya. Itu sudah jelas terbukti," kata pria yang berpraktik di RS Persahabatan Jakarta ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Merokok terbukti ganggu konsentrasi

Agus pun menampik jawaban sebagian orang yang terbiasa merokok agar lebih konsentrasi. Tak ada bukti yang jelas terkait itu, fakta yang ada menunjukkan kebiasaan merokok mengganggu konsentrasi.

"Dampaknya jelas bahwa merokok itu memberikan banyak gangguan pada fungsi fisiologis, termasuk pada fungsi respons motorik seseorang. Itu ada penelitiannya," kata Agus

Sebelumnya, tengah ramai diperbincangkan mengenai penerapan aturan penilangan terhadap pengendara kendaraan bermotor yang merokok. Aturan ini sudah dijalankan di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Berdasarkan aturan yang ada, pengendara sepeda motor yang mengemudi sambil merokok terancam kurungan penjara selama tiga bulan atau didenda sebanyak Rp750 ribu.

 

Saksikan juga video menarik berikut

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.