Sukses

Kenali, Tanda-Tanda Anak Kecanduan Gim Online

Banyak orangtua yang tak mengetahui bila buah hatinya sudah masuk di level kecanduan online.

Liputan6.com, Jakarta Kasus anak kecanduan gim online marak terjadi. Di Jember, Jawa Timur, lima anak berusia 10-14 tahun dirawat Poli Kejiwaan Rumah Sakit Umum dr Soebandi yang kecanduan gim online.

Anak-anak tersebut tidak dapat berhenti bermain gim online melalui ponsel. Akibat kecanduan gim, mereka mengalami perubahan perilaku juga emosional. Mereka juga tidak mau belajar.

Komisioner Bidang Pendidikan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Retno Listyarti mengimbau, agar orangtua memantau anak masing-masing bila sang anak mulai kecanduan gim online.

"Perhatikan, kalau anak mulai kecanduan gim online. Biasanya kita tahu, laporan dari gurunya di sekolah. Laporan anak kerap tidur di kelas. Anak tidak mau belajar, maunya main gim," jelas Retno dalam konferensi pers di Kantor KPAI, Jakarta, ditulis Rabu (3/4/2019).

Bila di rumah, anak yang kecanduan gim juga tetap bermain walau saat jam tidur. KPAI pun menyarankan orangtua memantau aktivitas anak di dalam kamar.

"Begitu pintu kamar terkunci, orangtua kan tidak tahu. Bisa saja di dalam kamar, anak lagi main gim online. Apalagi gim yang dimainkannya berkonten negatif dengan sarat kekerasan," ujar Retno.

 

 

Saksikan video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Berani curi uang

Salah satu laporan pengaduan anak kecanduan gim online yang diterima KPAI yakni anak sampai mencuri uang agar bisa bermain gim online. 

"Kami dapat laporan pengaduan, ada anak 9 tahun yang mengambil (mencuri) uang. Hal ini dilaporkan gurunya. Guru yang bersangkutan kehilangan uang Rp50.000. Dikira gurunya, dirinya lupa menaruh uang. Lama-lama uang yang hilang jumlahnya banyak," Retno menambahkan.

Selama beberapa waktu terakhir, laporan pengaduan yang KPAI terima soal kecanduan gim rentang usia SD.

"Kami lebih banyak menerima laporan kecanduan gim mulai (anak) SD, bukan dari SMP atau SMA saja. Kebanyakan anak jadi tidak mau belajar begitu dia sudah kecanduan gim," tutur Retno.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.