Sukses

Air PDAM Keruh dan Berbau Kaporit, Cek Penyebabnya

Intip penyebab air PDAM keruh dan berbau kaporit serta upaya menangani permasalahan tersebut.

Liputan6.com, Surabaya Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surabaya, Jawa Timur langsung bergerak ketika ada keluhan air keruh dari pelanggan. Tim PDAM akan mencari tahu penyebab air menjadi keruh.  

Menurut Manajer Pemasaran dan Pelayanan Kepelangganan PDAM Surabaya, Erwin Prasetyo biasanya penyebab air keruh karena ada sambungan pipa yang pecah. 

Air keruh yang terjadi karena ada sambungan pipa yang pecah. Jadi, air tercampur tanah dan bahan material lainnya. Permasalahan bisa diselesaikan dengan menembak atau flushing sehingga air yang mengalir ke warga jadi bersih. Pipa yang pecah juga diperbaiki,” jelas Erwin saat Health Liputan6.com berkunjung ke Kantor PDAM Surabaya beberapa waktu lalu, ditulis Rabu, (3/4/2019).

Ada juga persoalan air PDAM yang berbau kaporit. Penggunaan gas klorin atau kaporit dalam industri dan pengolahan air bersih hal yang umum dilakukan. Gas klorin, salah satu zat kimia yang larut dalam air berfungsi membunuh kuman atau bakteri berbahaya dalam air.

Kadar dan komposisi gas klorin juga disesuaikan dengan ambang batas aman. Dari jurnal berjudul Efektivitas Pembubuhan Kaporit Dalam Menurunkan Kadar Zat Besi (Fe) Pada Air Sumur Gali Tahun 2013, yang diterbitkan di Jurnal Kesehatan 2014, tujuan klorinasi (pemberian kaporit/klorin) adalah sebagai upaya sanitasi air yang dapat membunuh bakteri dan mikroorganisme lain yang mencemari air.

Klorinasi dilakukan dengan cara memasukkan klorin sebanyak 3-5 ppm ke dalam air. Pada umumnya klorin dijual di pasaran dalam bentuk kaporit atau calcium hypo-chlorite.

 

 

Simak video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Air dicek setiap jam

Jurnal yang ditulis Faradillah Azzahrah dan Andi Susilawaty dari Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar memaparkan kadar kaporit yang aman pada air.

Jika kaporitnya murni, maka kadar yang tepat dalam air minum dibutuhkan 6-10 gram kaporit tiap 1.000 liter air. Jika kaporit yang dimiliki hanya berkonsentrasi 50 persen, dosis kaporit yang digunakan menjadi dua kali lipat, yaitu 12-20 gram tiap 1.000 liter air.

Fungsi pembubuhan kaporit untuk mengoksidasi zat besi yang ada dalam air serta membunuh kuman atau bakteri E.coli, yang bisa menyebabkan gangguan pencernaan.

“Sebetulnya kalau air PDAM bau obat (seperti kaporit) justru bagus dan enggak masalah. Yang jadi catatan, ambang bau itu kan ada kategorinya. Seberapa besar baunya dapat ditolerir,” Erwin melanjutkan.

Demi menjaga kualitas air PDAM, termasuk permasalahan bau kaporit dan lainnya, ada tim PDAM yang merupakan ahli mikrobiologi. Mereka bertugas mengecek air setiap jam.

“Airnya disampling dan dicek, apakah masuk parameter aman atau enggak. Kalau enggak masuk parameter aman, maka (sambungan pipa air yang mengaliri daerah tertentu) akan langsung ditutup. Kemudian air yang bermasalah itu dilaporkan kepada PDAM bagian sistem distribusi,” ujar Erwin.

Upaya flushing bisa dilakukan agar air layak sesuai parameter aman.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.