Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

Verifikasi UmurStop di Sini

Saat Orgasme 4 Hal Ini Terjadi di Otak

Puncak kenikmatan bercinta alias orgasme bisa membuat bahagia. Namun, tak cuma itu. Ada beberapa hal yang terjadi di otak saat orgasme.

Liputan6.com, Jakarta Saat orgasme, perasaan senang meluap. Namun, ada banyak hal yang terjadi di tak saat seseorang mencapai puncak kenikmatan bercinta. 

"Soal pengaruh orgasme pada otak, banyak dari ilmu seks yang masih perlu dieksplorasi," ucap Dr. Cynthia L. Dougherty, seorang neuropsikolog dari Amerika Serikat.

Seperti dilansir Bustle, Senin (25/3/2019) ini empat hal yang terjadi di otak ketika orgasme:

1. Membangunkan emosi

"(Orgasme) mengirim sinyal ke sistem limbik otak dan membangunkan pusat emosi. Limbik adalah jaringan saraf yang mengendalikan naluri dan suasana hati seperti emosi dasar (ketakutan, kesenangan, kemarahan), dan dorongan (kelaparan, seks, kekenyangan)."

2. Aktifnya hipokampus dan amigdala

"Amigdala adalah area yang sangat emosional," kata dokter yang menulis buku Lost, Found & Rewired tersebut.

"Bagian tersebut bertanggung jawab atas fungsi seksual, rasa takut, dan agresi. Hipokampus bertanggung jawab untuk pembuatan memori jangka panjang, membentuk fantasi seks, dan juga keinginan kita."

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

3. Menghambat rasa sakit

Orgasme yang hebat dapat menyamarkan rasa sakit yang timbul.

"Anterior cingulate cortex dan insular cortex berfungsi menghambat rasa sakit saat berhubungan seks," kata Cynthia. 

"Contohnya, seorang individu akan merasa tidak sakit saat pasangan memukul saat berhubungan seks, karena menyalanya organ penghambat rasa sakit tersebut. Ini juga yang membuat perasaan senang meningkat ketika berhubungan intim," tambahnya.

4. Ketegangan otot meningkat

"Otak kecil bertanggung jawab atas fungsi motorik yang terhubung ke saraf besar. Ini menyebabkan ketegangan neuromuskular," ungkap Dougherty.

Dokter yang berpraktek di Florida, Amerika Serikat tersebut, juga menyatakan bahwa para ilmuwan masih belum 100 persen yakin mengapa manusia mengalami orgasme.

"Ada banyak hipotesis tentang orgasme. Namun, terlepas dari kemampuan untuk orgasme, ini juga dikenal dengan manfaat kesehatannya. Berhubungan seks diketahui memberikan kesehatan dengan meningkatkan aliran darah ke otak." jelas Dougherty.

 

Penulis: Dara Elizabeth 

 

Saksikan juga video menarik berikut

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.