Sukses

10 Penyakit Telinga Ini Berbahaya jika Tidak Ditangani dengan Tepat

Beberapa penyakit telinga yang bisa sangat berbahaya.

Liputan6.com, Jakarta Manusia memiliki lima panca indera yang sangat penting dan dan saling berkaitan. Salah satu panca indera yaitu indera pendengaran atau telinga, akan menangkap informasi dalam bentuk suara yang kemudian dikirim ke otak untuk kemudian diproses.

Dengan adanya telinga, kita bisa mendengarkan orang lain berbicara, musik, atau keadaan di sekitar. Namun jika telinga mengalami gangguan, maka efektivitas indera pendengaran akan berkurang.

Ada beberapa jenis gangguan atau penyakit telinga yang dapat mengganggu aktivitas, bahkan dapat berakibat fatal apabila tidak ditangani dengan serius. Berikut ini adalah beberapa jenis penyakit telinga, hingga cara pengobatannya yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Sabtu (23/3/2019).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Penyakit Telinga

1. Infeksi Telinga

Salah satu penyakit telinga yang sering terjadi pada manusia adalah infeksi telinga. Infeksi telinga dapat disebabkan oleh kuman, bakteri, hingga virus yang menginfeksi bagian telinga. Mulai dari telinga luar, tengah, dan dalam.

Infeksi telinga luar biasanya terjadi karena faktor kebersihan yang kurang terjaga, hingga cara membersihkan telinga yang tidak benar. Infeksi telinga tengah lebih sering terjadi pada anak-anak karena struktur anatomi telinga yang belum sempurna.

Selain itu, infeksi ini juga terjadi karena bakteri dan virus yang masuk ke dalam telinga anak-anak. Infeksi telinga tengah biasanya juga akan menyebabkan rongga di balik gendang telinga terisi oleh cairan.

Infeksi pada telinga dapat diatasi, dengan cara selalu menjaga kebersihan dan berhati-hati ketika mengorek atau membersihkan telinga. Jika sudah terjadi infeksi, penggunaan antibiotik dan pereda rasa sakit dapat digunakan.

Namun penanganan khusus harus segera dilakukan apabila infeksi telinga terjadi karena virus. Lebih baik kamu segera pergi ke dokter spesialis THT untuk tindakan lebih lanjut, agar infeksi telinga tidak menyebabkan gangguan pendengaran yang lebih serius.

2. Kanker Telinga

Penyakit telinga selanjutnya adalah kanker telinga. Kanker telinga lebih banyak menyerang kulit bagian luar telinga. Namun tidak menutup kemungkinan juga dapat terjadi pada bagian liang hingga tengah telinga. Kanker telinga luar biasanya ditandai dengan adanya luka koreng selama bertahun-tahun yang terjadi di bagian luar atau tepi telinga.

Selanjutnya kanker di bagian liang telinga. Kanker di bagian liang telinga mengakibatkan gangguan pendengaran dan cairan keluar dari liang telinga. Lumpuh juga bisa terjadi di bagian wajah sisi telinga yang terkena kanker.

Kemudian yang terakhir adalah kanker telinga tengah. Gejala yang sering muncul adalah gangguan pendengaran, kelumpuhan pada wajah, keluarnya cairan selama bertahun-tahun dari telinga bagian dalam disertai darah.

Dari berbagai macam kanker yang menyerang telinga, pengobatan hingga operasi dan radiasi harus segera dilakukan agar kanker tidak meluas dan semakin memburuk.

3. Tuli Konduksi

Penyakit telinga ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti penebalan atau pecahnya membran timpani, penyumbatan saluran telinga diakibatkan oleh minyak serumen, pengapuran pada tulang pendengaran, kerusakan saraf auditori, hingga kekakuan hubungan stapes pada tingkat oval. Tuli kondusif akan membuat telinga tidak bisa mendengar karena gangguan yang terjadi pada penghantar getaran suara.

Tuli konduksi dapat diatasi dengan cara membersihkan telinga agar kotoran yang berada di dalam telinga dapat dikeluarkan. Minyak dan cairan khusus dapat digunakan untuk mengencerkan kotoran yang mengeras di dalam telinga, sehingga akan lebih mudah untuk dikeluarkan. Sebaiknya datangi dokter spesialis THT agar penanganannya sesuai dan tidak membahayakan.

4. Tinnitus

Tinnitus adalah jenis penyakit telinga yang membuat orang yang menderita penyakit ini mendengar suara mendengung, mendesis, atau menderu. Meskipun tingkat suara setiap pengidapnya berbeda-beda, namun kebanyakan suara-suara yang muncul ini mengganggu dan sulit untuk dijelaskan. Tinnitus dapat terjadi di salah satu bagian telinga saja.

Meskipun penyakit telinga ini dapat sembuh dengan sendirinya, namun jika suara-suara dengungan hingga desisan mengganggu dan berjalan cukup lama, ada baiknya untuk segera periksakan penyakit ini. Terapi suara biasanya akan dilakukan untuk mengatasi penyakit ini.

5. Meniere

Penyakit telinga berikutnya adalah meniere. Meniere akan menyerang telinga bagian dalam hingga sistem vestibular yang membantu menjaga keseimbangan.

Meniere juga dapat menyebabkan tinnitus (telinga berdengung), kurangnya keseimbangan, hingga vertigo. Pada penyakit telinga ini menyerang bagian dari koklea yaitu organ corti yang membengkak.

Meskipun para ahli belum bisa memastikan apakah penyebab penyakit telinga ini, pengobatan meniere dilakukan hanya untuk menghilangkan rasa pusing dan mengontrol cairan yang ada dalam tubuh yang mempengaruhi telinga. Namun jika meniere sangat mengganggu, tindakan operasi juga dapat dilakukan.

3 dari 3 halaman

Penyakit Telinga

6. Neuroma akustikus

Neuroma akustikus atau schwannoma vestibular adalah penyakit telinga berupa tumor jinak yang menyerang saraf vestibular atau saraf penghubung telinga dalam dengan otak. Penyakit telinga ini menyebabkan penderitanya mengalami gangguan pendengaran, pusing, sulit menelan makanan, mati rasa, kesemutan pada salah satu atgau kedua sisi wajah, hingga hilang keseimbangan. Neuroma akustikus bisa terjadi pada kedua telinga atau salah satu sisi saja.

Untuk mengatasi neuroma akustikus dapat dilakukan pengobatan berupa pemantauan, operasi dan terapi radiasi. Hal ini dilakukan sesuai dengan keadaan dan seberapa besar tumor yang menjangkit penderita.

7. Othematoma

Penyakit telinga othematoma merupakan penyakit yang menyerang daun telinga, di mana daun telinga mengalami pengumpulan darah. Dalam istilah medis othematoma juga sering disebut dengan hematoma aurikula.

Othematoma sendiri dapat terjadi karena adanya cedera pada daun telinga yang kemudian berdarah dan darah menumpuk pada celah antara tulang rawan dan kulit. Pengobatan othematoma sendiri harus dilakukan secepat mungkin.

Mengeluarkan darah dari daun telinga menjadi salah satu pengobatan utama yang harus dilakukan. Jika pengobatan othematoma tidak dilakukan dengan cepat, darah yang menggumpal akan menyebabkan kondisi yang serius dan harus dilakukan operasi ringan.

8. Perikondritis

Telinga memiliki jaringan yang berfungsi untuk memberikan nutrisi dan melindungi tulang rawan daun telinga. Jaringan ini adalah perikondrium. Perikondrium kemudian dapat terinfeksi oleh bakteri yang akhirnya akan menyebabkan perikondritis.

Perikondritis sendiri terjadi karena luka atau cedera pada daun telinga. Biasanya cedera ini terjadi karena melakukan tindik pada daun telinga, cedera saat olahraga, gigitan serangga, luka bakar pada daun telinga, hingga infeksi telinga luar.

Penanganan perikondritis dapat dilakukan oleh dokter umum atau dokter spesialis THT. Penderita perikondritis juga akan diberikan obat antibiotik agar luka yang terjadi tidak semakin memburuk.

9. Otosklerosis

Otosklerosis adalah penyakit telinga yang mengganggu fungsi pendengaran pada manusia. Penyebabnya adalah karena penumpukan jaringan seperti tulang di sekitar telinga tengah dan telinga dalam yang mencegah tulang stapes (tulang telinga tengah menempel pda telinga dalam) untuk mengantarkan suara. Penyebab otosklerosis kebanyakan adalah faktor genetik atau keturunan.

Mengatasi otosklerosis dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu pendengaran jika kondisi masih ringan. Namun jika kondisi sudah memburuk, maka dapat ditangani dengan pengangkatan tulang stapes yang kemudian menggantinya dengan tulang buatan agar dapat mengembalikan fungsi pendengaran penderitanya.

10. Barotrauma

Barotrauma adalah kerusakan jaringan pada telinga akibat dari tekanan dalam tubuh dan tekanan udara atau keadaan di sekitarnya. Barotrauma sering terjadi saat melakukan perjalanan dengan pesawat atau saat berenang.

Gejala yang umum dirasakan penderita barotrauma adalah perasaan yang tidak nyaman pada telinga seperti terasa penuh, pendengaran yang berkurang, nyeri, cedera pada telinga, pendarahan, tinnitus, hingga mimisan.

Barotrauma dapat diatasi dengan melakukan tindakan yang ringan seperti menguap, mengunyah permen saat di pesawat, pemberian obat antiinflamasi nonsteroid seperti ibuprofen, naxproxen, atau pereda rasa sakit analgesik dapat menghilangkan rasa nyeri atau tidak nyaman pada telinga.

Beberapa penyakit telinga atau gangguan telinga dapat ditangani dengan menjaga kebersihan diri dan berhati-hati saat beraktivitas. Namun ada juga beberapa penyakit telinga yang harus dikonsultasikan kepada dokter spesialis THT agar penanganannya bisa optimal.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini