Menkes Nila, Kalau Anak Sudah Stunting Tidak Bisa Diperbaiki

Peringati Hari AIDS Sedunia, Menkes dan Menkumham Kunjungi Lapas Cipinang — Menkes Nila F. Moeloek memberi sambutan dalam peringatan Hari Aids Sedunia di Lapas Narkotika Kelas IIA Cipinang, Jakarta Timur, Senin (17/12). Hari AIDS Sedunia tahun ini mengusung tema 'Saya Berani, Saya Hebat'. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan RI Nila Moeloek menegaskan, stunting yang terjadi pada anak-anak tidak bisa diperbaiki. Meski sudah diberikan makanan bergizi dan perbaikan kesehatan yang baik, anak tetap sulit mengejar ketertinggalan tumbuh kembang sebagaimana anak-anak seusianya.

“Kalau sudah stunting tidak bisa diperbaiki. Stunting itu anak lahir dengan tubuh pendek dan otak yang terhambat. Kondisi ini bisa dibilang saya enggak suka. Apapun yang diberikan pada anak memang bisa membuat berat badan naik, misalnya. Tapi sedikit sekali kemajuannya,” tutur Menkes Nila dalam tayangan Live Streaming melalui Instagram Kementerian Kesehatan, ditulis Senin, 18 Maret 2019.

Stunting bukan hanya terkait pada tubuh pendek dengan berat badan minim. Menkes Nila juga menyoroti IQ pada anak stunting yang sudah ditangani dengan perbaikan tetap tidak bisa mendongkrak IQ-nya. Dalam hal ini, penanganan stunting yang dialami anak bisa dibilang sudah terlambat diperbaiki kerusakannya,

Direktur Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Doddy Izwardy menerangkan, masalah stunting di Indonesia berdampak kepada tiga aspek yaitu gagal tumbuh, gangguan kognitif, dan gangguan metabolisme.

Selain itu, anak juga rentan kena berbagai penyakit. Daya tahan tubuh anak tidak terbentuk maksimal untuk memerangi penyakit.

“Ke depannya, dampak stunting bisa berbahaya. Anak bisa rentan kena penyakit. Contohnya, gagal ginjal dan penyakit jantung. Ngeri banget ini,” lanjut Menkes Nila.

Saksikan video menarik berikut ini:

Berdasarkan pengalaman pribadinya dan sang istri, Sandiaga Uno punya cara khusus untuk berantas stunting.

2 dari 2 halaman

Sehatkan diri sebelum dan saat hamil

Liputan 6 default 4 — Ilustraasi foto Liputan 6

Upaya pencegahan agar anak tidak stunting bisa dilakukan, salah satunya mempersiapkan calon ibu terjaga kesehatan sebelum dan saat hamil. Calon ibu yang sehat akan menghasilkan anak yang sehat dan terhindar dari stunting.

“Buat remaja jangan sampai kurus banget. Rajin menimbang berat badan. Buat calon ibu, jangan sampai anemia. Konsumsilah makanan bergizi agar janinnya sehat. Berat lahir anak sehat itu antara 2,5 kg sampai 3 kg,” papar Menkes Nila.

Setelah anak lahir, pantau kesehatan anak, terutama sampai anak berusia 2 tahun. Hal ini berkaitan dengan proses pertumbuhan anak, yang mana kegagalan pertumbuhan (yang berujung stunting) dapat dimulai sejak masa janin hingga usia 2 tahun.

Ketika sudah lewat usia 2 tahun bisa dibilang sudah terlambat untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi pada 2 tahun awal kehidupannya.

“Sampai usia 2 tahun, berikan anak makanan terbaik. Kalau memberikan makan tambahan pada anak, jangan dikasih garam dan gula. Ya, boleh saja (garam dan gula), tapi jangan berlebihan. Lebih baik lagi, jangan dikasih garam dan gula dulu,” ujar Menkes Nila.

Fitri Haryanti Harsono
Author
Aditya Eka Prawira
Editor

Menkes Nila, Kalau Anak Sudah Stunting Tidak Bisa Diperbaiki

Ma'ruf Amin: Soal Sedekah Susu, Bisa Kacaukan Pemahaman Masyarakat akan Stunting

Susu dan Kacang Hijau, Cara Sandiaga Uno Atasi Stunting

Anak Berperawakan Pendek Beda dengan Stunting

Sehatkan diri sebelum dan saat hamil

stunting

Menkes Nila Moeloek

Ketua Junior Doctors Network: Indonesia Satu-Satunya Negara yang Tak Gaji Mahasiswa PPDS

Cara Sederhana Cegah Gangguan Penglihatan pada Penderita Diabetes, Dokter Sarankan Ini

Pastikan Diabetes Terkontrol agar Tak Picu Masalah Kesehatan Lain, Termasuk Penglihatan

Remaja Hobi Makan Junk Food, Studi Ungkap Dampaknya pada Kesehatan Otak

Perhatikan Hal-Hal Ini Sebelum dan Sesudah Perawatan Wajah agar Glowing Maksimal

Mimpi Meninggal Dunia, Artinya Tidak Seseram Dibayangkan

Soal Baju Adat Sebagai Seragam Sekolah, Komisi E DPRD DKI: Jangan Bebani Siswa dan Orangtua

Terungkap Pesan Terakhir Babe Cabita Sebelum Meninggal, Ingin Sembuh dan Melihat Surganya Secara Utuh

Banyak Calon Dokter Spesialis dengan Gejala Depresi, PB IDI Singgung soal PPDS yang Tak Digaji

Kata Label Antenna soal Lee Mi Joo Pacaran dengan Atlet Song Bum Keun

2 Fenomena Ini Jadi Pertanda Turunnya Nabi Isa ke Bumi Jelang Hari Kiamat

Pemalsuan Dokumen Caleg Nasdem Bone Bolango Terbongkar, 3 Orang Jadi Tersangka

Amsterdam Batasi Kapal Pesiar Berlabuh hingga Larang Pembangunan Hotel Baru untuk Tekan Overtourism

UAH: Jangan Asal Ubah Tampilan Fisik, Tubuh Kita Sudah Presisi

PKS Tunjuk Imam Budi Hartono Maju Pilkada Depok, SK Sudah Terbit

6 Kejanggalan Misteri Pembunuhan Sadis di Palembang, Ada Chat Pelaku dengan Suami Korban

Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Sabtu 20 April 2024

Polisi Ungkap Kondisi Mengenaskan 7 Korban Meninggal Kebakaran Ruko Bingkai Mampang Jaksel

Misteri Ya'juj Ma'juj yang Muncul Jelang Kiamat, Kenapa Dikaitkan dengan Bangsa Mongol?

Coba Perkosa dan Begal Penumpang, Pengendara Ojol di Tanjungpinang Ditangkap

Kreator Konten Kegirangan Ketemu Anies Baswedan, Langsung Bikin Karya Spesial di Pesawat

Menpan RB: Semua Kementerian Akan Pindah ke IKN Secara Bertahap

Tas Cantik dari Rumput Purun Dijual Sampai ke Irak

Aksi Heroik Karyawati Minimarket di Semarang Tahan Pencuri Hingga Terseret Sepeda Motor