Sukses

Badai Matahari Diprediksi Terjadi Hari Ini, Ini Efeknya pada Manusia

Badai matahari diprediksi terjadi hari ini, 15 Maret 2019, yang dapat menimbulkan efek bagi kehidupan manusia.

Liputan6.com, Jakarta Para ilmuwan memprediksi, badai matahari akan menghantam Bumi hari ini, Jumat, 15 Maret 2019. Sejumlah efek badai matahari akan terjadi pada manusia, baik dari kesehatan sampai teknologi.

Peneliti Raimund Muscheler dari Lund University, Swedia menjelaskan, badai matahari dapat memengaruhi teknologi berbasis satelit. Angin dari matahari dapat memanaskan atmosfer luar Bumi, yang menyebabkannya mengembang.

Kondisi itu memengaruhi satelit di orbit sehingga berpotensi mengurangi navigasi Global Positioning System (GPS), sinyal ponsel, dan TV satelit seperti Sky. Tak ayal, sinyal GPS akan mati saat badai matahari terjadi.

Sinyal ponsel dan televisi satleit juga akan mati. Dalam hal ini, badai matahari dapat mengganggu aktivitas teknologi modern.

Badai matahari merupakan hasil bentukan lubang berbentuk ngarai di atmosfer atas Matahari. Celah panjang dan sempit di atmosfer Matahari, yang dikenal sebagai lubang koronal akan melepaskan rentetan sinar kosmik.

Pancaran sinar ini akan menghalangi masuknya sinar matahari ke Bumi. Pakar peramal cuaca luar angkasa memperkirakan, lubang berbentuk ngarai di atmosfer matahari menghadap Bumi sehingga memuntahkan aliran angin matahari ke arah manusial, dilansir dari Express, Jumat, 15 Maret 2019.

Matahari secara berkala melepaskan ledakan besar partikel dan radiasi lain yang bisa mengarah ke Bumi.

 

 

Simak video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jaringan listrik dan radiasi

Melansir laman BBC, badai matahari dapat memicu timbulnya aurora di atmosfer yang tinggi sehingga mematikan jaringan listrik.

"Ada peristiwa partikel energi matahari berenergi tinggi atau efek proton matahari. Ini adalah partikel berenergi tinggi yang secara langsung mengenai Bumi," lanjut Raimund.

Partikel itu terhubung dengan partikel energi yang lebih rendah yang biasanya hadir dalam 1-4 hari ke Bumi. Hal ini menghasilkan badai geomagnetik.

Badai geomagnetik adalah gangguan sesaat yang terjadi pada magnetosfer yang terjadi akibat dari letupan lidah api besar yang terjadi di Matahari. Badai magnet bumi kuat bisa menimbulkan kerusakan satelit dan memutuskan jaringan listrik di Bumi.

Badai matahari juga berdampak buruk pada kesehatan, yaitu radiasi. Risiko ini terutama menyasar pada astronot.

Selain itu, radiasi juga mengancam keselamatan penumpang dan awak di pesawat komersial yang terbang di ketinggian tinggi dan dekat kutub.

Kedua area tersebut termasuk area sensitif denganpeningkatan kadar radiasi. Jumlah radiasi juga membuat orang rentan terhadap kanker.

Temuan efek badai matahari ini dipublikasikan dalam jurnal Proceedings of National Academy of Sciences (PNAS) berjudul Multiradionuclide evidence for an extreme solar proton event around 2,610 B.P. (∼660 BC). Jurnal diterbitkan pada 13 September 2018.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.