Sukses

Tak Ganti Sikat Gigi Lebih dari 3 Bulan, Ini yang Terjadi

Bila sikat gigi terlalu lama digunakan malah memiliki dampak buruk bagi kesehatan mulut dan gigi.

Liputan6.com, Jakarta Mengganti sikat gigi paling tidak tiga bulan sekali itu penting. Bila sikat gigi terlalu lama digunakan malah memiliki dampak buruk bagi kesehatan mulut dan gigi.

"Sikat gigi yang sudah rusak sampai mekar tidak akan akurat lagi pembersihannya. Dari yang seharusnya membuang kotoran justru menganai bagian gusi," kata drg Callista Argentina di acara GSK Consumer Healthcare, Jakarta beberapa waktu lalu.

Gusi yang terdorong oleh sikat akan membuatnya semakin turun. Akibatnya, permukaan gigi semakin terbuka dan memicu terjadinya rasa ngilu ketika megonsumsi makanan tertentu.

"Kalau gusi sudah terbuka akan timbul masalah gigi sensitif. Akan dipicu oleh makanan dan minuman dingin, manis atau asam," lanjutnya.

 

Saksikan juga video menarik berikut

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jangan simpan sembarangan

Cara menyimpan sikat gigi juga tidak boleh sembarangan. Tidak dianjurkan untuk menutup sikat gigi dengan cap atau penutup kepala karena dapat membuat bulu sikat menjadi lembap.

Selain itu, sikat gigi sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan. Jangan memakai sikat gigi orang dewasa untuk anak-anak karena dapat melukai gusinya. Penderita gigi sensitif juga perlu sikat khusus.

"Pilih sikat dengan bulu yang lembut sehingga tidak menurunkan gusi. Jangan pilih yang medium ataupun hard," imbuhnya.

 

 

Penulis: Annisa Mutiara Asharini/Dream.co.id

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.