Sukses

Angka Stunting Masih Tinggi, Prabowo: Beri Susu dan Makan Siang

Angka stunting di Indonesia masih tinggi, ini cara Prabowo bila diberi mandat memimpin negeri ini.

Liputan6.com, Jakarta Calon Presiden nomor 02 Prabowo Subianto berjanji akan menyelesaikan permasalahan stunting yang sampai sekarang masih membelenggu anak-anak di Indonesia. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2018, angka stunting di Indonesia masih 30,8 persen. 

"Seandainya saya menerima mandat, pemerintahan yang saya bentuk akan berjuang untuk memberikan susu untuk tiap anak sekolah di seluruh Indonesia," kata Prabowo di acara dialog bersama Komunitas Kesehatan di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan pada Kamis (28/2/2019).

Prabowo meyakinkan bila nanti dipercaya menjadi presiden Indonesia, ia akan segera menghilangkan stunting.

"Kalau bisa, Insya Allah, kalau pandai mengelola, kita harus bisa memberikan makan siang untuk setiap anak yang membutuhkannya di seluruh Indonesia," kata Prabowo.

Pernyataan Prabowo tersebut untuk menjawab 'curhatan' Ketua Umum DPP PERSAGI, dr Minarto MPS mengenai permasalahan gizi dan stunting.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Stunting

Dalam kesempatan itu Minarto mengatakan masalah kesehatan yang ditakutkan sekarang ini adalah stunting dan masalah obesitas.

"Sekarang masih ada sekitar 30 persen anak-anak kita, yang kita sebut stunting. Dan, di saat yang bersamaan 20 persen dewasa kita kelebihan gizi," ujarnya.

Menurutnya, hal ini merupakan masalah besar yang tengah dihadapi.

"Sebentar lagi akan keluar human capital index. Itu yang dihitung adalah survivalnya berapa yang enggak mati, berapa yang sekolah, dan stunting berapa," katanya.

"Itu akan menjadi ukuran baru untuk membandingkan kualitas pembangunan manusia," Minarto melanjutkan.

Stunting, lanjutnya, ditakutkan banyak orang karena tidak hanya akan menurunkan daya tahan tubuh anak, juga berkaitan dengan keterlambatan perkembangan kognitif dan kecerdasaan.

"Penelitian menunjukkan itu menjadi faktor risiko dari penyakit tidak menular (PTM). Jadi, kalau kecilnya stunting, kurang gizi, tuanya enggak sehat karena sering sakit-sakitan," katanya.

Bila angka stunting tidak ditekan, hal ini hanya akan menambah biaya kesehatan nasional. Pemerintah harus bisa melakukan sesuatu agar 2030 bebas stunting.

"Jadi stunting itu adalah kumulatif dari segala macam permasalahan yang ada," katanya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini