Sukses

Pemeriksaan HIV Kini Begitu Cepat dan Praktis. Penasaran?

Kini tak ada lagi alasan untuk enggan periksa HIV karena sudah ada cara yang cepat dan praktis.

Liputan6.com, Jakarta HIV masih menjadi masalah serius di dunia kesehatan global. Menurut data dari UNAIDS pada 2017, sekitar 36,9 juta orang di dunia menderita HIV/AIDS. Di Indonesia sendiri, angkanya tak kalah memprihatinkan.

Data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyebutkan bahwa sampai dengan Juni 2018, HIV telah dilaporkan keberadaannya oleh 433 Kabupaten/Kota atau 84,2 persen dari seluruh kabupaten/kota yang ada di Indonesia. Adapun jumlah kumulatif penderita infeksi HIV yang dilaporkan sampai dengan Juni 2018 mencapai 301.959 jiwa.

Banyak faktor yang dapat menyebabkan penularan HIV begitu cepat. Dilansir dari mayoclinic.org, Human Immunodeficiency Virus ini bisa menyebar melalui hubungan seksual, transfusi darah, penggunaan jarum suntik bersamaan dengan orang lain, serta lewat kehamilan atau Air Susu Ibu (ASI).

Selain itu, jumlah penderita HIV juga cepat meningkat karena banyak orang yang enggan periksa HIV sehingga sudah terlambat ditangani. Padahal, bila cepat ditangani, HIV bisa diobati secara efektif.

Mengapa memeriksakan HIV begitu penting?

HIV perlu segera diperiksakan bila sudah terasa gejalanya. Simtom infeksi HIV yang kerap muncul ialah demam, kelelahan, pembengkakan kelenjar getah bening, diare, dan penurunan berat badan drastis.

Namun, alangkah baiknya bila HIV diperiksakan secara dini meski belum merasakan gejalanya. Melakukan tes HIV sejak dini berarti memungkinkan diri untuk mengendalikan kesehatan diri sendiri.

Dengan memeriksakan HIV sejak awal, Anda bisa segera mengakses pengobatan AntiRetroViral (ARV) untuk menekan perkembangan virus HIV dalam tubuh. Menunda pengobatan akan membuat virus terus merusak sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan penderita terserang AIDS.

Dilansir oleh depkes.go.id, pemerintah telah menjamin ketersediaan pengobatan ARV, khususnya untuk orang dengan HIV-AIDS (ODHA) yang bisa didapatkan dengan gratis. Pasalnya, di masa lalu tidak semua ODHA bisa memulai terapi ARV karena harus memenuhi persyaratan tertentu, yakni (CD4<350).

Namun, penelitian klinis menyarankan bahwa orang yang terinfeksi HIV sebaiknya memulai terapi ARV sejak dini tanpa memandang jumlah CD4. Hal ini terbukti memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan dan ketahanan hidup pasien.

Selain itu, melakukan test HIV sejak dini juga mampu mencegah penularan terhadap orang terdekat. Pasalnya, banyak kasus seseorang yang tidak mengetahui statusnya tidak sengaja menularkan virusnya. Tentu Anda tak mau kan kalau orang yang Anda sayangi ikut tertular?

Cara memeriksakan HIV

Anda tak perlu takut memeriksakan diri karena pemeriksaan HIV begitu cepat dan praktis. Bahkan, Anda bisa melakukannya sendiri di rumah menggunakan alat ONESTEP. Alat deteksi HIV ini bisa  menjadi deteksi awal yang bekerja secara kualitatif. Berikut cara penggunaan ONESTEP untuk test HIV di rumah.

1. Buka kemasan ONESTEP test Device

2. Buka kemasan alcohol prep pad dan usapkan pada jari yang hendak diambil sampel darahnya. Pengambilan darah bisa menggunakan jari telunjuk, jari tengah, atau jari manis

3. Buka tutup lancet dan arahkan pada jari. Tekan, sampai jari mengeluarkan titik darah

4. Arahkan pippete plastic ke jari yang sudah mengeluarkan titik darah. Pencet pangkal pippete dan sedot darah.

5. Siapkan cassete, teteskan satu tetes darah di area yang bertuliskan huruf S

6. Siapkan cairan buffer, gunting ujungnya dan teteskan satu tetes pada cassete yang bertuliskan huruf S.

 

Tunggu hasil dalam 10-15 menit. Hasil positif jika timbul dua garis berwarna pink pada area C dan T. Hasil pengujian yang mengindikasi adanya deteksi anti-HIV pada darah. Hasil negatif jika hanya ada satu garis pink yang timbul di area C hasil pengujian. Hasil invalid jika tidak ada warna apapun di garis hasil pengujian.

Perlu diperhatikan jika ONESTEP tidak dapat digunakan untuk membuat keputusan akhir atau menggantikan hasil laboratirium. Hasil positif tes ini tidak berarti pasti terinfeksi HIV, melainkan menyatakan harus ada pengujian tambahan di laboratorium untuk memastikan hasil. Begitu juga dengan hasil negatif, masih perlu dilakukan pengujian lanjutan oleh tenaga ahli atau dokter jika merasa mengalami ciri HIV.

Yukm segera periksakan diri agar bisa melindungi diri Anda sendiri dan orang terdekat. Untuk informasi lebih lanjut, silakan klik di sini.

 

 

(Adv)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.