Sukses

6 Permainan Asyik untuk Buah Hati di Musim Hujan

Pilihan permainan di kala hujan begitu beragam, yaitu mulai dari yang klasik sampai modern.

Liputan6.com, Bandung Musim hujan telah tiba. Hal itu dapat diketahui sejak awal tahun 2019 sampai dengan sekarang intensitasnya terus hadir setiap harinya. Tak hanya orangtua yang tekena dampaknya, anak-anak juga ikut merasakan.

Hujan menyebabkan anak lebih banyak menghabiskan waktu dan beraktivitas di rumah sepulang sekolah. Ada yang mengisinya dengan menonton TV, sebagian lainnya bermain gawai (gadget).

"Sesekali tak mengapa bermain gadget, namun banyak permainan lain yang lebih seru dan punya manfaat lebih. Contohnya ada enam permainan yang dapat dilakukan anak-anak," kata psikolog anak yang juga Co-Founder Children Cafe Nuri Indira Dewi di Bandung, Minggu, 24 Februari 2019.

Menurut Nuri, pilihan permainan di kala hujan begitu beragam, yaitu mulai dari yang klasik sampai modern. Sebut saja monopoli, halma, ular tangga, catur, sampai uno.

Kalau dulu para orangtua yang merasakan keseruannya, maka tidak ada salahnya sekarang coba mengenalkannya pada buah hati. Untuk era masa kini, permainan board games dapat mengajak anak memahami dan berlatih mentaati peraturan, selain itu ada pula target yang harus dicapai.

"Asyiknya, board games manual bisa dimainkan oleh lebih dari satu orang, tidak seperti yang di gadget. Jadi selain kemampuan problem solving-nya yang dilatih, jenis permainan ini juga meningkatkan komunikasi dan relasi antar pemainnya," ujar Nuri.

Selain board games, Nuri mengatakan ada alternatif permainan lain yang juga tak kalah seru untuk dicoba, seperti menggelar permainan yang konstruktif. Alasannya, permainan konstruktif bersifat open-ended.

Nuri menuturkan dengan mengikuti permainan konstrukstif, anak dapat berkreasi sebebas mungkin untuk menciptakan bentuk. Tidak harus dibatasi oleh aturan, anak bebas menggunakan media yang sesuai dengan imajinasinya. Saat bermain, anak juga mengalami trial and error, bisa membongkar lagi kreasinya dan memperbaiki atau bahkan membuat yang baru.

"Kemampuan membuat rencana juga bisa kita terapkan ke anak. Coba tanyakan apa yang ingin dia buat, lalu amati prosesnya saat ia bermain. Contoh mainan yang konstruktif adalah balok-balok dan bermacam-macam lego. Tapi kalau di rumah tidak ada, benda-benda di sekitar kita seperti batu-batuan, kayu, bantal, hingga pasir juga bisa kok menjadi penggantinya," jelas Nuri. 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Membaca

Ada juga jenis permainan sederhana dan murah meriah lanjut Nuri, yang paling sedikit memerlukan properti yaitu bermain peran. Dengan gerak tubuh dan mengubah suara, orangtua dan anak sudah bisa mengarang cerita dan menikmati permainan.

Anak dapat meniru seekor harimau, putri duyung, cowboy, robot, hingga pesawat. Semuanya bisa dilakukan. Orangtua dapat mengajak anak untuk membuat jalan ceritanya dan menggunakan benda di sekeliling sebagai properti.

"Selain melatih kreativitas dan imajinasi, bermain peran juga memperluas wawasan dan kosakata. Bila mau lebih asyik lagi, ajak lebih banyak orang," terang Nuri.

Permainan yang keempat di kala hujan adalah membaca. Sudah banyak penelitian dan tulisan tentang manfaat membaca bagi anak-anak.

Jika di rumah terdapat sudut khusus membaca, akan lebih menyenangkan menemaninya sambil mendengar suara hujan di luar. Membacakan cerita meningkatkan imajinasi, kelekatan antara orangtua dengan anak, juga kemampuan berbahasa.

"Membaca juga membuka wawasan dan menumbuhkan inspirasi," ungkap Nuri.

Apabila anak sudah jenuh melakukan kegiatan non-motorik, dapat diajak berolahraga di dalam lingkungan rumah. Caranya dengan mencoba mengajak anak untuk mengeskplorasi rumah dengan berbagai gerakan, misalnya merangkak dari pintu depan ke ruang makan, lalu berjalan jinjit dari ruang makan ke dapur, kemudian melompat dengan satu kaki ke kamar.

Libatkan anak untuk menentukan gerakannya, bila anak ingin sedikit berlari, pilih ruangan yang tidak terlalu banyak penghalang. Kalau tidak ada, minta anak mengusulkan gerakan lain yang lebih kreatif.

"Berjalan seperti robot misalnya? Yang penting, jadikan kegiatan ini menyenangkan," lanjutnya. 

3 dari 3 halaman

Main Hujan

Terakhir ini permainan pamungkas bagi anak saat hujan. Sebagian besar dari orangtua pasti pernah bermain hujan saat kanak-kanak.

Namun saat sudah memiliki anak, mungkin para orangtua malah melarang karena khawatir buah hatinya sakit. Kehujanan memang dapat membuat anak sakit karena perubahan suhu yang tiba-tiba, apalagi saat kondisi anak tidak fit.

"Tapi bukan berarti tidak boleh sama sekali, asalkan persiapannya matang. Syarat pertama, anak kita tidak sedang sakit. Kemudian ‘persenjatai’ mereka dengan jas hujan bertudung hingga sepatu boots," saran Nuri.

Bermain saat hujan turun harus dibatasi waktunya. Cukup 30 menit dan setelahnya segera mandikan dengan air hangat untuk mengembalikan suhu tubuhnya ke suhu normal. Usai memandikan sang buah hati, orangtua dapat membubuhkan minyak penghangat tubuh.

Hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah kondisi hujan, jangan sampai saat petir menyambar-nyambar anak tetap asyik main hujan. Batasi juga areanya, misalnya hanya di halaman rumah yang tidak ada pohon besar. Yang penting, orangtua bersiaga untuk mengawasi dan juga untuk ikut main hujan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini