Sukses

8 Pikiran Negatif yang Harus Anda Singkirkan

Pikiran negatif kadang menyelinap masuk tapi jangan biarkan lama-lama hadir karena bisa membuat Anda jauh dari bahagia.

Liputan6.com, Jakarta Pikiran negatif yang terlintas jika dibiarkan mengendap bisa menghalangi Anda untuk bahagia. Bahkan, pikiran negatif bisa menjadi salah satu faktor munculnya penyakit jantung.

Tak jarang, kita sering tidak menyadari bahwa hal tersebut adalah pikiran negatif. Berikut, paling tidak delapan pikiran negatif yang sebaiknya dihempaskan jauh-jauh seperti dilansir Huffington Post, Jumat (22/2/2019):

1. "Nanti aja deh dikerjainnya"

Seringkali Anda lebih mementingkan hiburan dibanding melakukan kewajiban yang harus dilakukan. Namun, menunda sesuatu malah bisa mengakibatkan stres lho.

Lucas D. Saiter, seorang psikoterapis di New York, mengatakan bahwa untuk melakukan suatu kewajiban, Anda harus memotivasi diri Anda agar segera menyelesaikan pekerjaan tersebut. 

2. "Hidupnya lebih menyenangkan daripada hidupku"

"Apa yang kamu lihat hanyalah kulit luar dari apa yang mungkin terjadi di dalam. Dengan kata lain, orang-orang mengeluarkan apa yang mereka ingin orang lain lihat," ujar psikolog Ree Langham.

Jadi, tak perlu membanding-bandingkan kehidupan Anda dengan orang lain terus menerus. Anda memiliki kebahagiaan sendiri, begitu pun dengannya.

3. "Saya akan senang apabila..."

Menentukan target akan menikah di umur 30 atau akan turun berat badan dalam 5 bulan itu sangat dianjurkan. Namun tidak baik jika menganggap bahwa Anda akan lebih bahagia saat itu terjadi daripada hidup yang sekarang.

Nicole Issa, psikolog dari New York merekomendasikan untuk mengubah pola pikir seperti ini. Lebih baik, ingatkan diri Anda bahwa saat ini pun bahagia. 

 

Saksikan juga video menarik berikut

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

4. "Hal semacam ini selalu terjadi pada saya"

Toni Coleman, seorang psikoterapis di McLean, Virginia mengatakan jenis pemikiran seperti ini harus dibuang karena melukiskan bahwa Anda sebagai korban dari perlakuan/keadaan tidak adil. Hal ini hanya memperkuat sikap negatif tentang bagaimana dunia memperlakukan Anda. 

5. "Saya berharap saya seperti dia"

Sudah menjadi sifat manusia untuk peduli pada penampilan fisik. Meski Anda sudah cantik dan sempurna, pikiran Anda tetap tidak puas dan menginginkan yang lebih lagi. Salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut, adalah untuk belajar mencintai diri sendiri.

Seorang terapis di California, Abby Thompson, menyarankan juga untuk mengakui kepada diri sendiri dan mulai mengubah pola pikir.

3 dari 3 halaman

6. "Saya benar-benar bodoh"

Karen Donzaldson, pakar komunikasi dan bahasa tubuh di Toronto mengungkapkan bahwa pikiran mencela diri sendiri dapat menghancurkan harga diri dan percaya diri Anda. Donaldson menyarankan untuk mencoba mengganti pemikiran tersebut dengan sesuatu yang mendukung.

7. "Saya akan mencoba"

Melissa Wolak, seorang pelatih pola pikir holistik dan transformatif di Boulder, Colorado menyatakan jika Anda menggunakan kata "coba", itu artinya Anda memberi celah/menerima untuk gagal, jika tidak berhasil. Wolak menyarankan untuk mengganti kata "coba" dengan "Saya akan melakukannya", "Saya akan melakukan yang terbaik" atau "Saya bisa melakukannya".

8. "Saya takut gagal"

Suatu hal dapat dilakukan jika Anda memilih untuk belajar melakukannya. Seperti seorang bayi dalam belajar berjalan, pasti ada jatuhnya. Sumayya Essack, seorang pelatih pola pikir dan kehidupan di Boston menyarankan untuk mengatakan, "Saya akan mencari tahu langkah selanjutnya dan melakukannya" kepada diri sendiri.

 

 

Penulis: Dara Elizabeth

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.