Sukses

5 Jenis Nyamuk yang Sama Bahayanya dengan Nyamuk Penyebab DBD

Selain nyamuk penyebab DBD, nyamuk-nyamuk jenis ini juga harus diwaspadai

Liputan6.com, Jakarta Kepala Unit Kajian Pengendalian Hama Pemukiman (UKPHP) dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Drh Upik Kesumawati, menjabarkan beberapa jenis nyamuk selain Aedes aegypti yang dapat menyebabkan penyakit berbahaya, selain demam berdarah dengue (DBD).

Maraknya kasus DBD akhir-akhir ini, membuat banyak orang jadi lebih berhati-hati terhadap penyebaran nyamuk Aedes aegypti. Namun, jangan sampai kita lupa bahwa di sekitar rumah pun terdapat jenis-jenis nyamuk lainnya yang mesti diwaspadai.

Berikut empat jenis nyamuk yang disinggung Upik dalam diskusi Lengkapi Langkah Perlindungan 3M Plus Agar si Kecil Bebas Main Tanpa Nyamuk pada Selasa, 19 Februari 2019.

1. Aedes albopictus

Sama seperti Aedes aegypti, nyamuk Aedes albopictus juga menularkan penyakit DBD. Perbedaannya, nyamuk ae.albopictus mengisap darah di luar rumah atau ruangan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

2. Culex quinquefasciatus

"Nah nyamuk ini juga disebut sebagai nyamuk rumah atau house mosquito," kata Upik. Nyamuk ini beraktivitas di malam hari. 

Upik, menambahkan, culex merupakan jenis nyamuk pembawa virus penyakit filariasis atau kaki gajah.

"Culex banyak berkembang biak atau bertelur di selokan-selokan," Upik menambahkan.

 

3 dari 4 halaman

3. Anopheles

Nyamuk anopheles merupakan nyamuk yang menyebabkan penyakit malaria. "(Nyamuk) ini biasa berada di wilayah rural atau pedesaan," kata Upik.

4. Mansonia uniformes

Meski memiliki nama yang cantik, nyamuk mansonia menyebabkan virus filariasis. Nyamuk ini menetap di wilayah pedesaan.

"Habitatnya berada di kolam-kolam yang memiliki tanaman air," ucap Prof. Upik.

 

4 dari 4 halaman

5. Armigeres subalbatus

Nyamuk armigeres berkembang biak di selokan pembuangan air besar atau septi tank.

"Armigeres tidak berperan sebagai vektor yang berbahaya, tetapi menganggu [karena gigitannya yang menyakitkan]," Upik mengungkapkan.

Penulis : Dara Elizabeth

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini