Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Gurah Vagina Belum Teruji Efektif Obati Keputihan dan Bersihkan Miss V

Apa sebenarnya manfaat dari gurah vagina?

Liputan6.com, Jakarta Gurah vagina merupakan salah satu pengobatan tradisional dari Indonesia yang masih banyak dilakukan. 

Cara kerjanya adalah ramuan gurah, baik yang cair maupun padat, akan dimasukkan langsung ke dalam organ intim wanita tersebut.

Selain untuk membersihkan vagina, banyak yang percaya bahwa pengobatan satu ini dapat mengatasi masalah keputihan dan mengurangi lendir yang terlalu banyak, sehingga membuat vagina terasa keset.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Efek Samping Gurah Vagina

Sayangnya, sejauh ini belum ada studi yang menunjukkan bahwa gurah vagina benar-benar efektif untuk mengobati keputihan maupun untuk membersihkan vagina.

Gurah vagina justru dapat berakibat buruk untuk untuk kesehatan organ intim Anda. Tindakan gurah dapat mengubah suasana keasaman di dalam vagina dan menyebabkan bakteri mudah berkembang biak.

Salah satu yang paling sering adalah Gardnerella vaginalis yang menyebabkan bakterial vaginosis. Penyakit ini ditandai dengan keputihan pekat berwarna putih keabuan, bau amis, gatal di daerah vagina, serta nyeri saat buang air kecil.

Gurah vagina juga dapat menyebabkan penyakit radang panggul atau pelvic inflammatory disease. Penelitian menunjukkan bahwa tindakan gurah vagina dapat meningkatkan risiko terkena penyakit radang panggul hingga 73%.

Penyakit ini dapat menyebabkan infertilitas jika tidak ditangani dengan baik. Selain itu, gurah vagina yang dilakukan saat hamil dapat memicu perdarahan, keguguran, dan berbagai komplikasi lainnya.

Melihat berbagai dampak negatif yang dapat ditimbulkannya, The American College of Obstetrics and Gynecology tidak menganjurkan kaum hawa untuk melakukan douching atau gurah vagina.

Bahkan sebenarnya, di dalam vagina sudah terdapat mekanisme pertahanan berupa bakteri normal. Bakteri tersebut berfungsi untuk menjaga keseimbangan pH (keasaman) di vagina sehingga terhindar dari infeksi dan iritasi.

 

3 dari 3 halaman

Menjaga Kebersihan Vagina

Menjaga Kebersihan Area Kewanitaan

Selain tidak melakukan gurah vagina, beberapa hal ini dapat Anda lakukan untuk menjaga kebersihan organ intim:

  1. Gunakan pakaian dalam yang longgar dan menyerap keringat. Hal ini bertujuan untuk memastikan sirkulasi udara tetap baik di area sekitar vagina.
  2. Segera ganti pakaian dalam bila basah atau berkeringat. Suasana lembap akibat keringat dapat memudahkan bakteri tumbuh dan timbul iritasi, bahkan infeksi.
  3. Bersihkan vagina setelah buang air kecil atau buang air besar. Bersihkan dari arah depan ke belakang kemudian keringkan. Hal ini bertujuan untuk mencegah bakteri dari dubur menyebar ke organ intim.
  4. Bersihkan area kewanitaan setelah berhubungan seksual. Cairan tubuh seperti air mani dapat menyebabkan iritasi dan bau tak sedap bila tidak dibersihkan.
  5. Ganti pembalut atau panty liner secara teratur. Idealnya, pembalut atau panty liner harus diganti tiap empat jam sekali untuk mencegah keputihan.
  6. Pola hidup sehat. Pola hidup sehat seperti mengonsumsi makanan bergizi dan minum air putih juga memengaruhi kesehatan vagina Anda. Hindari asupan makanan atau minuman yang terlalu manis karena dapat memicu tumbuhnya jamur di area kewanitaan.

Sebenarnya tidak perlu melakukan tindakan khusus seperti gurah vagina untuk membersihkan organ intim. Dengan selalu menjaga kebersihan vagina dan melakukan pola hidup sehat, area kewanitaan Anda pun akan terhindar dari masalah keputihan.

Penulis : dr. Sepriani Timurtini Limbong / Klik Dokter

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.