Sukses

Debat Capres Kedua, Masalah Gizi Jangan Lepas dari Isu Pangan

Selama ini, ketika bicara pangan, yang terus menerus disinggung adalah soal produksinya. Namun belum menyasar tentang gizi, serta pemanfaatan pangan itu sendiri

Liputan6.com, Jakarta Salah satu isu yang akan dibahas dalam debat capres kedua pada Minggu besok adalah tentang pangan. Untuk mendukung argumen yang akan dilontarkan pada tema tersebut, topik yang harus terkait dan tidak bisa dilepaskan di dalamnya adalah pentingnya gizi.

"Pangan ini kalau kita ke pasar, ketersediaannya ada kan, tapi ketika masuk ke masalah gizi, ada masalah gizi di situ," ujar Direktur Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Doddy Izwardy pada Health Liputan6.com di Tangerang Selatan, Banten. Ditulis Kamis (14/2/2019).

"Saya melihat bahwa soal pangan kita selalu bicara produksi dan akses. Orang tidak pernah bicara soal pemanfaatan pangan itu. Bagaimana ini merubahnya? Karena sekarang mengintai lagi yang namanya keamanan pangan," tambah Doddy yang juga menjadi salah satu dewan pembina di Persatuan Ahli Gizi Indonesia tersebut.

Doddy mengusulkan agar dalam debat capres nanti, kedua kandidat bisa merujuk dari Peraturan Presiden Nomor 83 tahun 2017 tentang Kebijakan Strategis Pangan dan Gizi. Hal yang harus dilihat adalah soal ketahanan keduanya.

"Yang namanya ketahanan, misalnya dalam suatu daerah dia punya produksi yang bagus. Dia bisa mengembangkan pangannya ke arah yang fortifikasi. Contohnya dia ada sumber beras, ada kacang-kacangan, ini yang harus dikemas menjadi fortifikasi. Sehingga kalau ada kerawanan pangan, mereka tidak akan gangguan gizi," tambah Doddy. 

 

Simak juga video menarik berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Masalah gizi tidak boleh dilepaskan

Doddy mengatakan, pentingnya gizi tidak bisa dilepaskan dari isu terkait pangan. Dia menambahkan, selama ini Indonesia masih memisahkan antara ketahanan pangan dan gizi.

"Di dalam Undang-Undang pangan nomor 18 tahun 2012, diamanatkan suatu badan namanya Badan Ketahanan Pangan dan Gizi. Tapi yang ada hanya Badan Ketahanan Pangan. Gizinya tidak ada," tambahnya.

"Lihat deh, ada kemandirian pangan, ada kedaulatan pangan, tapi tidak pernah bicara ketahanan gizinya," imbuh Doddy.

Sehingga, Doddy mengharapkan agar pemimpin yang terpilih nantinya tidak hanya memperhatikan tentang pangan, namun juga mengangkat tentang masalah gizi. Jika dari pusatnya baik, Doddy percaya bahwa implementasinya di lapangan akan baik. Terutama dalam mengurangi masalah-masalah terkait gizi, seperti stunting.

"Mengurangi semua penyakit," tegasnya.

Debat capres kedua nanti hanya akan diikuti oleh calon presiden yaitu Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Acara tersebut akan diadakan di Hotel Sultan, Jakarta Selatan pada Minggu, 17 Februari 2019 mendatang. Dalam debat tersebut, keduanya akan saling beradu gagasan mengenai energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam, dan lingkungan hidup.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.