Sukses

Mirip Flu dan Meningitis, Waspadai Gejala Leptospirosis

Leptospirosis adalah infeksi bakteri langka Leptospira interrogans yang ditularkan lewat air kencing hewan, salah satunya tikus.

Liputan6.com, Jakarta Kasus leptospirosis muncul di delapan provinsi di Indonesia, yakni Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Utara, dan Maluku. Informasi tersebut bersumber dari data akumulatif Kementerian Kesehatan tahun 2018 hingga Januari 2019.

Berdasarkan data itu, tingkat kasus dan kematian akibat leptospirosis tertinggi ada di Jawa Tengah, yakni 427 kasus dengan 889 kematian. Diikuti oleh Banten dengan 104 kasus dan 26 kematian.

Leptospirosis adalah infeksi bakteri langka Leptospira interrogans yang ditularkan lewat air kencing hewan. Umumnya hewan seperti anjing, tikus, dan hewan ternak bertindak sebagai pembawa bakteri dalam ginjal mereka.

Pada sebagian besar kasus, leptospirosis adalah penyakit yang tak mengenakkan namun tak mengancam nyawa. Tingkat bahayanya serupa flu dan jarang yang bertahan menghinggapi pasien hingga lebih dari seminggu.

Namun, 10 persen dari kasus leptospirosis menunjukkan tingkat yang sangat parah. Biasanya pasien sembuh, namun kemudian kambuh dengan kondisi yang lebih serius. Kondisi itu disebut penyakit Weil (Weil's disease), ditandai dengan nyeri dada serta pembengkakan pada lengan dan kaki sehingga memerlukan perawatan di rumah sakit, seperti dikutip dari laman WebMD. 

 

Saksikan juga video berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Gejala leptospirosis

Manusia bisa tertular leptospirosis jika terpapar tanah atau air yang terinfeksi urine hewan pembawa bakteri Leptospira interrogans. Bakteri masuk ke tubuh melalui kulit yang terbuka seperti luka terbuka, lecet, atau kering. Bakteri juga bisa masuk melalui hidung, mulut, atau area genital.

Leptospirosis pun bisa ditularkan melalui air susu serta hubungan seksual. Namun, hal ini jarang sekali terjadi.

Penyakit ini baru mulai memunculkan gejala dalam dua minggu. Dalam beberapa kasus bahkan tandanya tidak muncul setelah sebulan atau malah tak menunjukkan gejala sama sekali.

Infeksi leptospirosis menyerang sangat cepat. Dimulai dengan demam yang mungkin saja mencapai 104 F atau 40 derajat Celsius. Selain itu, individu yang terkena leptospirosis juga akan merasakan:

  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Jaundice (kulit dan mata menjadi kuning)
  • Muntah
  • Diare
  • Ruam

Laman WebMD juga menulis, gejala leptospirosis tampak serupa dengan penyakit lain seperti flu dan meningitis sehingga perlu pemeriksaan dengan tes darah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Leptospirosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira dan bisa menjangkit pada manusia maupun hewan.

    Leptospirosis