Sukses

Pakar Ingatkan Implan Payudara Rentan Sebabkan Wanita Idap Kanker

FDA meminta agar para penerima implan payudara terus memeriksa apakah ada gejala lain yang terkait dengan prosedur yang pernah diterimanya

Liputan6.com, Jakarta Praktek implan payudara mendapatkan perhatian dari para pakar. Hal ini karena banyaknya kasus kanker yang terkait dengan prosedur tersebut, ditemukan oleh Food and Drug Administration (FDA) di Amerika Serikat

Melansir Live Science pada Jumat (8/2/2019), FDA mengumumkan bahwa mereka menerima 660 laporan kanker yang terkait dengan implan payudara. Jenis ini disebut dengan associated anaplastic large cell (ALCL) atau limfoma sel besar anaplastik.

Para pakar menerima laporan tersebut selama delapan tahun dan berakhir September 2018. 246 laporan tambahan sejak total keseluruhan sebelumnya dirilis tahun lalu. FDA sendiri mengungkapkan hal tersebut pada 6 Februari 2019 lalu. Selain itu, beberapa kasus dilaporkan terjadi lebih dari sekali sehingga paling tidak, ada 457 kasus terkait penyakit itu, termasuk 9 di antaranya meninggal dunia.

ALCL sendiri bukanlah kanker payudara, tetapi sejenis limfoma atau kanker sel sistem kekebalan tubuh. Kondisi tersebut biasanya terjadi pada wanita yang melakukan implan payudara. Kanker ini biasanya muncul di sekitar jaringan parut di sekitar implan.

"Dalam sebagian besar kasus yang dilaporkan ke FDA, pasien didiagnosis dengan BIA-ALCL ketika mereka mencari perawatan medis untuk gejala yang terkait dengan implan seperti nyeri, benjolan, pembengkakan, atau asimetri yang berkembang setelah lokasi bedah awal mereka sepenuhnya sembuh," tulis FDA dalam pernyataan resminya sepeti dikutip dari USA Today.

Simak juga video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Lakukan pemantauan terus menerus

Mengutip CNN, American Society of Plastic Surgeons dan Plastic Surgeon Foundation mengungkapkan bahwa setidaknya, sekitar 10 hingga 11 juta perempuan di seluruh dunia melakukan implan payudara.

FDA sendiri mulai meningkatkan kewaspadaan tentang hal ini pada 2011. Mereka menyatakan bahwa ada risiko kecil namun signifikan untuk terkena kanker, pada para penerima implan payudara.

Mereka meminta para dokter untuk bertanya apakah ada perubahan pada pasien mereka. Misalnya dengan meminta pemeriksaan terkait adanya gejala penumpulkan cairan atau massa, di sekitar implan mereka. Gejala kanker juga termasuk pembengkakan dan kemerahan di sekitar implan payudara.

Sehingga, mereka yang melakukan implan payudara harus terus melakukan pemantauan untuk setiap perubahan, serta melakukan skrining rutin seperti mammogram atau MRI.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.