Sukses

Tanpa Disadari, 4 Masalah Kesehatan Mental Ini Ancam Pekerja Kantoran

Kesehatan mental, topik hangat yang sering jadi bahan perbincangan akhir-akhir ini.

Liputan6.com, Jakarta Ada kalanya pekerjaan yang tengah dilakukan membuat senang tapi bisa juga menyebalkan. Mulai dari bos yang otoriter, gaji yang tidak sesuai dengan beban pekerjaan, pekerjaan tidak sesuai kompetensi hingga menumpuknya tugas yang tak ada habisnya.

Kesehatan mental, topik hangat yang sering jadi bahan perbincangan akhir-akhir ini. Untuk kamu yang bekerja kantoran, ternyata ada beberapa masalah atau gangguan kesehatan mental yang tanpa disadari bisa dialami.

Bisa jadi kamu pun pernah atau sedang mengalaminya. Berikut masalah kesehatan mental yang tanpa disadari mengancam pekerja kantoran yang telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (7/2/2019).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Gangguan Panik Berlebihan (Anxiety Disorder)

Gangguan panik berlebihan atau anxiety disorder di kalangan pekerja kantoran. Gangguan ini ditandai dengan rasa lelah, kesulitan berkonsentrasi, kecemasan atau panik berlebihan, dan kesulitan tidur dikarenakan tidak bisa berhenti berpikir.

Karyawan tersebut merasa memerlukan pengakuan tentang performa dan kinerja kerjanya. Mirip dengan depresi, saat mengalami anxiety disorder terkadang gejala kesehatan fisik seperti rasa sakit atau nyeri sering muncul.

Sayangnya, meskipun mengalami gejala anxiety disorder, tidak banyak yang mencari bantuan. Umumnya, pengobatan dilakukan untuk mengatasi gejala fisik yang menyertai seperti asam lambung, gangguan tidur, atau masalah pada jantung.

3 dari 5 halaman

Gangguan Terhadap Kemampuan Berkonsentrasi (ADHD)

ADHD (Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder) merupakan gangguan kesehatan mental yang umumnya ditemui pada anak-anak. Tetapi ADHD ternyata juga bisa menyerang orang dewasa.

Menurut sebuah survei di 10 negara, diperkirakan 3,5% karyawan mengidap ADHD. Di kantor, ADHD ditandai dengan gejala ketidakmampuan mengorganisasi, menyelesaikan pekerjaan sesuai deadline, mengatur beban pekerjaan, kesulitan mengikuti arahan atasan, dan bertengkar dengan rekan kerja. Karyawan pengidap ADHD 18 kali lebih berisiko menerima teguran di kantor, bahkan memiliki risiko 2-4 kali lebih mungkin kehilangan pekerjaan karena PHK.

4 dari 5 halaman

Bipolar

Di tempat kerja, kondisi bipolar umumnya ditandai dengan perubahan siklus antara keadaan penuh semangat berlebihan (manic) dan keadaan depresi seseorang.

Kondisi manic biasanya terlihat saat karyawan tampak energik dan kreatif, tetapi performa kerjanya malah menurun. Saat kondisi manic mencapai puncaknya, karyawan tersebut akan terlihat lebih agresif, mengabaikan peraturan perusahaan, dan berusaha mengambil alih kekuasaan atau tampil sebagai pemimpin.

5 dari 5 halaman

Depresi

Depresi ternyata merupakan kondisi gangguan kesehatan yang paling umum ditemui di lingkungan pekerjaan tapi jarang disadari. Mood yang buruk adalah salah satu tanda jelas kondisi depresi.

Namun di tempat kerja, karyawan yang mengalami depresi bisa mengalami tanda-tanda seperti rasa gugup, gelisah atau tertekan, mudah terganggu atau sensitif, kelelahan, dan gangguan tidur di malam hari, hingga gangguan pada kondisi fisik seperti rasa sakit dan nyeri. Depresi pada para pekerja kantoran juga berakibat menurunnya kemampuan pengambilan keputusan saat bekerja.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.