Sukses

6 Makna Terdalam dari Perayaan Tahun Baru Imlek

Berikut makna-makna dari segala hal yang ada di Tahun Baru Imlek

Liputan6.com, Jakarta Tidak jauh berbeda dari Hari Raya Idul Fitri, Imlek pun identik dengan bagi-bagi angpao dan sajian makanan manis yaitu kue keranjang. Tak hanya itu, lilin besar berwarna merah, barongsai, dan ikan mas juga dengan mudahnya kita temui saat Tahun Baru Cina berlangsung. 

Namun, rasa-rasanya sedikit orang yang tahu makna dari Imlek itu sendiri. Termasuk apa saja yang harus ada ketika perayaan Imlek itu berlangsung. 

Pada sebuah kesempatan, tim Health Liputan6.com bertemu dan membahas banyak hal perihal Imlek bersama Pakar Psycocybernatic, Suhu Naga. Mulai dari pengertian dari Imlek itu sendiri, sampai apa saja yang tidak boleh sampai dilupakan selama perayaan Imlek. 

Menurut Suhu Naga, Imlek merupakan satu akar budaya. Saat perayaan itu berlangsung, seluruh keluarga berkumpul dan bersama-sama secara khusyuk mengenang leluhurnya.

"Di saat kumpul keluarga itu juga, semuanya saling berbagi. Kita saling berbagi rezeki, semangat baru, dan hal-hal baik lainnya," kata Suhu Naga.

Meski tak sedikit masyarakat yang merayakan Imlek dengan segala `aturan` budayanya, tapi ada beberapa hal yang tidak boleh dilupakan dan harus ada selama perayaan Imlek berlangsung. Apa saja?

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

1. Lilin Besar

Lilin besar berwarna merah harus ada di tiap perayaan Imlek. Dikatakan Suhu Naga, lilin merah tersebut melambangkan cahaya dan terang. Untuk prinsip dari lilin besar itu sendiri adalah menebarkan kebaikan, meskipun diri sendiri harus berkorban banyak hal.

 

3 dari 7 halaman

2. Barongsai

Barongsai merupakan salah satu kebudayaan Cina yang sangat identik dengan perayaan Imlek. Menurut Suhu Naga, barongsai merupakan atribut kerajaan untuk mengusir kekuatan jahat dan demi menghadapi perubahan masa, dan apa saja yang akan terjadi di kehidupan yang akan datang.

 

4 dari 7 halaman

3. Ikan Mas

Di zaman dulu, kata Suhu Naga, hanya ada ikan mas dan ikan bandeng yang hidup dan dapat dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat pada saat itu.

Untuk itu, ikan mas melambangkan sebuah rezeki yang datang dari alam dan berikan Tuhan untuk umat-Nya. Maka itu, di tiap perayaan Imlek, ikan mas harus tetap ada.

 

5 dari 7 halaman

4. Kue Keranjang

Kue keranjang yang bercita rasa sangat manis, dianggap sebagai kenikmatan yang tidak akan pernah habis. Rasa manisnya, merupakan simbol manusia agar selalu sejahtera dalam mengarungi kehidupannya.

 

6 dari 7 halaman

5. Angpau

Suhu Naga mengatakan bahwa angpau merupakan simbol agar manusia belajar berbagi. Berbagi kepada keluarga dan orang lain.

"Sebenarnya angpau itu ada standar baku dari sananya. Yang belum nikah, tidak boleh kasih angpau walaupun sudah sukses," kata Suhu Naga.

Alasan mengapa seseorang yang belum menikah tidak boleh memberikan angpau, karena angpau dianggap lambang bagi yang sudah berkeluarga membagi kepada si kecil. Dengan kata lain, bagi yang masih sendiri dianggap masih kecil.

"Angpau itu seperti orangtua ngasih ke anaknya. Maka itu, kurang pantas yang belum menikah memberikan angpau. Angpau bukan diukur dari kesuksesaannya, tapi lebih kepada kekeluargaannya," kata Suhu Naga lagi.

 

7 dari 7 halaman

6. Dilarang Bersih

Menjelang Imlek, dilarang keras membereskan rumah. Menurut Suhu Naga, simbol ini lebih kepada jangan melakukan hal-hal yang tidak penting.

Sebab, pentingnya dari perayaan Imlek itu sendiri adalah kebersamaan dan membuang sejenak pekerjaan membosankan yang telah dilakukan selama setahun ke belakang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.