Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

Verifikasi UmurStop di Sini

Ejakulasi Cegah Pria Kena Kanker Prostat

Sering ejakulasi ternyata bisa mencegah pria kena risiko kanker prostat.

Liputan6.com, Jakarta Laporan studi pada tahun 2003 dan 2004 menyebut, pria yang aktif ejakulasi akan terlindungi dari risiko kanker prostat. Penelitian itu merupakan tindaklanjut dari studi Harvard's Health Professionals Follow-up Study pada tahun 2009.

Sebanyak 29.342 pria antara usia 46 dan 81 melaporkan, rata-rata ejakulasi saat mereka masih berusia dewasa muda (usia 20-29 tahun), usia paruh baya (40 sampai 49 tahun).

Dari data yang dihimpun setiap dua tahun sejak 1992 hingga 2000 tersebut, sebanyak 33 persen risiko kanker prostat lebih rendah pada pria yang sering ejakulasi dibandingkan dengan pria yang empat hingga tujuh ejakulasi sebulan selama masa hidup mereka.

Editor in Chief of the Harvard Medical School's Annual Report on Prostate Diseases, Marc Garnick mengatakan, ada juga studi terhadap 2.338 pria di Australia. Secara keseluruhan, pria rata-rata 4,6 kali ejakulasi dalam seminggu.

"Hasilnya, 36 persen pria lebih rendah kemungkinan didiagnosis dengan kanker prostat dibandingkan pria yang rata-rata kurang dari 2,3 kali seminggu ejakulasi," kata Marc, dikutip dari Harvard Medical School, Senin, 4 Februari 2019.

 

 

Saksikan video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kanker prostat dan jumlah pasangan seks

Studi juga menemukan, tidak ada hubungan antara kanker prostat dan jumlah pasangan seks. Namun, sebuah penelitian pernah mengungkap, pria yang berhubungan seks dengan 30 wanita lebih cenderung mengembangkan kanker prostat daripada pria dengan hanya satu pasangan.

Urolog Adam Ramin dari Urology Cancer Specialists di Los Angeles, Amerika Serikat menjelaskan, ada cara mendeteksi risiko kanker prostat dengan tes PSA. PSA adalah singkatan dari antigen khusus-prostat (prostate-specific antigen).

Ini adalah protein yang diproduksi kelenjar prostat yang dapat menjadi indikator kanker prostat. Namun, tes PSA sebenarnya bukan tes kanker. Ada beberapa kondisi yang dapat mengakibatkan peningkatan level PSA pada pria. Misal, peradangan hingga infeksi.

"Tes ini bukan detektor kanker prostat yang pasti. Sebaliknya, tes PSA bisa menjadi langkah awal dalam mengevaluasi lebih lanjut potensi masalah. Jika seorang dokter prihatin dengan kadar PSA pria dan mencurigai kanker prostat. Maka, tindak lanjut bisa mengarah ke langkah-langkah diagnostik yang lebih pasti, termasuk biopsi prostat," jelas Adam, dilansir dari U.S News.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.