Sukses

Akibat Perubahan Iklim, Seperempat Juta Orang akan Meninggal Tiap Tahun

Penelitian terbaru menyatakan bahwa prediksi WHO di tahun 2014 lebih buruk dari yang mereka perkirakan

Liputan6.com, Jakarta Lebih dari seperempat juta orang akan meninggal setiap tahun akibat perubahan iklim. Setidaknya dalam beberapa dekade mendatang seperti yang diungkap dalam penelitian terbaru.

Dilansir dari Live Science pada Senin (21/1/2019), di 2014 Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) memperkirakan bahwa perubahan iklim akan menyebabkan sekitar 250 ribu kematian tambahan setiap tahun di antara 2030 hingga 2050. Beberapa faktor yang menjadi penyebabnya antara lain seperti kurang gizi, stres akibat panas, dan malaria.

Namun, dalam penelitian yang terbit pada 17 Januari di New England Journal of Medicine mengatakan, perkiraan ini konservatif. Mereka dianggap gagal memperhitungkan faktor-faktor terkait iklim lainnya yang bisa mempengaruhi angka kematian.

Faktor tersebut misalnya perpindahan penduduk serta pengurangan produktivitas tenaga kerja dari petani karena peningkatan panas. Hal ini seperti diungkapkan rekan penulis studi Dr. Andrew Haines, seorang ahli epidemiologi dan mantan kepala London School of Hygiene & Tropical Medicine kepada CNN.

Saksikan juga video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

100 juta kemiskinan di 2030

Para peneliti juga menyatakan bahwa WHO tidak memperhitungkan penyakit dan kematian yang terkait dengan gangguan pada layanan kesehatan yang disebabkan cuaca ekstrem dan peristiwa iklim.

Ulasan ini tidak memberikan angka perkiraan terbaru kematian terkait perubahan iklim. Namun, mereka mencatat bahwa pengurangan produksi pangan saja diperkirakan menyebabkan hingga 529 ribu kematian orang dewasa di tahun 2050. Angka tersebut diungkap dalam sebuah studi tahun 2016.

Selain itu, menurut Bank Dunia, perubahan iklim juga memaksa lebih dari 100 juta orang mengalami kemiskinan ekstrem di tahun 2030. Ini membuat mereka lebih rentan terhadap dampak kesehatan dari perubahan iklim.

"Perubahan iklim menyebabkan cedera, penyakit, dan kematian, dengan risiko yang diproyeksikan meningkat secara substansial dengan perubahan iklim tambahan, mengancam kesehatan jutaan orang," tulis peneliti dalam laporan itu.

"Ancaman luas terhadap kesehatan yang ditimbulkan oleh perubahan iklim menuntut tindakan tegas dari para profesional kesehatan dan pemerintah untuk melindungi kesehatan generasi sekarang dan mendatang," ungkap mereka.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.