Sukses

Ingin Lari Maraton, Tak Cukup Bermodal Semangat Saja

Perlu diingat bahwa semangat membara mengikuti lari maraton itu penting tapi jangan lupakan persiapan latihan yang tepat.

Liputan6.com, Jakarta Berbagai ajang lari maraton sering digelar beberapa tahun terakhir yang menyedot perhatian banyak peserta. Bagi Anda yang juga tertarik mengikuti lari maraton perlu diingat bahwa semangat membara itu penting tapi jangan lupakan persiapan latihan yang tepat.

Saat ditemui dalam acara konferensi pers Sun Life Resolution Run 2019, dokter yang pernah menangani Timnas Sepakbola Wanita Asian Games 2018 Grace Joselini menyampaikan bahwa sebelum mengikuti lari maraton, seseorang harus tahu kemampuan diri sendiri.

"Misalnya mau ikut ultramaraton, tapi enggak pernah latihan. Itu namanya 'bunuh diri.' Harus tahu kemampuan diri sendiri berapa," ucap Grace di FX Sudirman, Jakarta ditulis Jumat (18/1/2019).

Ultramaraton adalah jenis olahraga lari jarak jauh yang lebih panjang dari pada maraton biasa, yaitu di atas 50 km. Bahkan bisa sampai di atas 150 km.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Latihan beberapa bulan sebelum acara

Grace melanjutkan, lari maraton memang bagus karena termasuk salah satu aktivitas fisik. Tapi Anda harus latihan sebelum acara tersebut.

"Intinya begini, lari biasa cuma sekilo aja enggak nyampe (tidak mampu). Jadi, kalau ingin ikut maraton ya harus latihan," ujar Grace.

Untuk latihan persiapan lari, Grace merekomendasikan latihan sebulan sebelum acara maraton digelar. Akan lebih baik jika beberapa bulan sebelumnya. Durasi waktu latihan lari bisa 3-4 kali per minggu.

 

Saksikan juga video menarik berikut

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.