Sukses

Faktor Penyebab Hipertensi dan Cara Mengatasinya yang Sering Disepelekan

Hipertensi bisa mengakibatkan timbulnya berbagai penyakit seperti gagal ginjal, stroke, dan gagal jantung.

Liputan6.com, Jakarta Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi saat tekanan darah berada pada angka 130/80 mmHg atau lebih. Kondisi ini dapat menjadi berbahaya, karena jantung dipaksa memompa darah lebih keras ke seluruh tubuh. Hal ini bisa mengakibatkan timbulnya berbagai penyakit seperti gagal ginjal, stroke, dan gagal jantung.

Hipertensi bisa dikatakan penyakit yang berbahaya, karena dapat terjadi tanpa gejala, sehingga bisa ditemukan saat sudah muncul komplikasi. Namun gejala bisa muncul bila tekanan darah sudah sangat tinggi. Gejala yang mungkin ditimbulkan seperti sakit kepala dan lemas. Masalah dalam penglihatan, nyeri dada, sesak napas, aritmia, dan adanya darah dalam urin.

Hipertensi sendiri terbagi menjadi dua, yaitu hipertensi primer dan hipertensi sekunder. Hipertensi primer penyebabnya tidak diketahui secara pasti. Sedangkan hipertensi sekunder umumnya disebabkan oleh berbagai kondisi seperti penyakit ginjal, kehamilan, penyakit kelenjar tiroid, tumor kelenjar adrenal, kelainan bawaan pada pembuluh darah, kacanduan alcohol, penyalahgunaan NAPZA, gangguan pernapasan yang terjadi saat tidur, konsumsi obat-obatan tertentu seperti obat penurun panas, pereda rasa sakit, obat batuk pilek atau pil KB.

Sebagian besar penderita hipertensi menderita hipertensi primer yang tidak diketahui penyebabnya. Nah, berikut ini Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber beberapa faktor penyebab hipertensi, Rabu (16/1/2019).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Faktor penyebab hipertensi

1. Usia

Faktor penyebab hipertensi yang pertama adalah usia. Karena seiring berjalannya usia, risiko seseorang terserang hipertensi semakin besar. Pada umumnya, hipertensi pada pria akan muncul pada usia 45 tahun, sedangkan pada wanita terjadi di atas usia 65 tahun.

2. Keturunan

Faktor penyebab hipertensi yang kedua adalah keturunan. Hipertensi memang rentan terjadi pada orang dari keluarga yang memiliki riwayat darah tinggi.

3. Obesitas

Faktor penyebab hipertensi ketiga adalah obesitas. Meningkatnya berat badan mengakibatkan nutrisi dan oksigen yang dialirkan ke dalam sel melalui pembuluh darah juga meningkat. Hal ini pun mengakibatkan tekanan di dalam pembuluh darah dan jantung.

4. Kelebihan atau Kekurangan Kalium

Faktor penyebab hipertensi yang keempat adalah terlalu banyak mengonsumsi garam atau malah terlalu sedikit mengonsumsi makanan yang mengandung kalium. Hal ini rupanya juga dapat mengakibatkan tingginya natrium dalam darah, sehingga cairan tertahan dan meningkatkan tekanan dalam pembuluh darah.

5. Kurang aktivitas fisik dan olahraga

Faktor penyebab hipertensi yang kelima adalah kurang aktivitas tubuh. Hal ini akan mengakibatkan meningkatnya denyut jantung, sehingga jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah. Kurang beraktivitas dan olahraga juga dapat mengakibatkan peningkatan berat badan, yang merupakan faktor risiko hipertensi.

6. Merokok

Faktor penyebab hipertensi yang terakhir adalah merokok. Zat kimia yang terkandung dalam rokok dapat mengakibatkan pembuluh darah menyempit. Hal ini akan berdampak pada meningkatnya tekanan dalam pembuluh darah dan jantung.

3 dari 4 halaman

Mencegah Hipertensi

Penyakit berbahaya ini bukan berarti tidak bisa dicegah. Anda bisa mencegah hipertensi dengan berbagai cara berikut ini:

1. Menjaga berat badan ideal

Berat badan berlebih bisa membuat seseorang lebih berisiko terserang hipertensi.

2. Olahraga rutin

Seseorang yang aktif berolahraga akan lebih terhindar dari risiko terserang hipertensi. Lakukan jalan cepat atau bersepeda 2-3 jam setiap minggu.

3. Konsumsi makanan rendah lemak dan kaya serat

Dengan mengonsumsi makanan rendah dan kaya akan serat seperti roti dari biji-bijian utuh, beras merah, serta buah dan sayuran merupakan cara untuk mencegah hipertensi.

4. Kurangi garam.

Mengurangi garam juga merupakan salah satu cara mengatasi hipertensi. Batasi dalam makanan, tidak lebih dari satu sendok teh.

5. Kurangi konsumsi alkohol

Mengonsumsi lebih dari takaran alkohol yang disarankan, bisa meningkatkan risiko hipertensi.

 

4 dari 4 halaman

Perhatikan konsumsi makanan harian

6. Berhenti merokok

Meski rokok tidak menyebabkan hipertensi secara langsung, tetapi rokok bisa membuat arteri menyempit, sehingga meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.

7. Konsumsi kafein sesuai yang dianjurkan

Meminum lebih dari empat cangkir kopi sehari bisa meningkatkan risiko hipertensi.

8. Masak sendiri di rumah

Kebiasaan masak sendiri di rumah sangat penting jika Anda ingin menurunkan atau bahkan mencegah tekanan darah tinggi. Dengan memasak sendiri di rumah, Anda bisa memastikan bahwa makanan yang akan dikonsumsi nantinya adalah bahan makanan berkualitas dan bergizi. Selain itu, Anda dapat menakar sendiri banyaknya garam yang digunakan dalam sekali memasak. Pasalnya, mengonsumsi banyak garam berkontribusi besar dalam meningkatnya tekanan darah.

9. Selalu perhatikan label makanan

Ingatlah selalu bahwa garam adalah musuh hipertensi. Jadi, sebisa mungkin kurangi berbagai makanan yang tinggi natrium dan terlalu asin dari makanan sehari-hari. Caranya cukup mudah. Anda bisa membaca informasi gizi yang tertera pada label makanan. Karena tanpa disadari, makanan kemasan cenderung mengandung banyak natrium.

10. Kelola stres

Cara mencegah hipertensi ini seringkali disepelekan. Bahkan banyak orang yang justru tidak mengetahuinya. Padahal, mengelola stres ikut berperan untuk menstabilkan tekanan darah Anda. Stres berat akan mempersempit pembuluh darah. Hal inilah yang ikut berkontribusi menjadi penyebab tekanan darah tinggi, meskipun hanya sementara. Namun, dimulai dari stress, beragam kebiasaan tidak sehat dapat dilakukan. Misalnya makan kebanyakan, begadang, kecanduan rokok, atau minum minuman alkohol berlebihan. Oleh karena itu, penting banget kelola stress sebaik mungkin.

 

Reporter: Nisa Mutia Sari

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.