Sukses

Polusi Udara Diduga Jadi Penyebab Bocah Penderita Asma Ini Meninggal

Gadis berusia 9 tahun penderita asma meninggal karena diduga terpapar polusi udara yang sangat tinggi.

Liputan6.com, Inggris Ella Kissi-Debrah (9) meninggal pada 2013 setelah berjuang melawan asma parah, yang diduga dipicu polusi udara dan kejang selama bertahun-tahun. Gadis kecil itu tinggal hanya 25 meter dari Jalan South Circular London, yang dikenal sebagai hotspot polusi udara di Inggris.

Pemeriksaan awal atas kematian anak itu menyimpulkan, Ella meninggal karena gagal pernapasan akut. Tetapi seorang ahli yang telah memeriksa kasus tersebut meyakini, tingginya tingkat polusi udara yang dihirup menyebabkan serangan asma yang fatal.

Adanya hubungan polusi udara dan kematian sang anak membuat sang ibu membujuk jaksa agung untuk memberikan izin padanya sebuah pengajuan permohonan ke Pengadilan Tinggi untuk pemeriksaan baru. Apalagi mengingat, tidak ada seorang pun yang secara resmi meninggal karena polusi udara sebelumnya.

“Bagi saya, kasus ini memberikan kesempatan bagi pihak-pihak yang bertanggung jawab untuk ditanyai dan dimintai pertanggungjawaban sekaligus memberikan solusi. Ya, agar kita dapat bergerak membersihkan udara secepat mungkin,” Jocelyn Cockburn, seorang pengacara hak asasi manusia yang mewakili keluarga Ella, dikutip dari Independent, Rabu,16 Januari 2019.

Ibu Ella, Rosamund Adoo-Kissi-Debrah mengatakan, keputusan tersebut memungkinkan masyarakat mulai memahami efek polusi udara merusak kesehatan kaum muda.

"Tidak dapat diterima, anak-anak di Inggris meninggal karena polusi udara," Jaksa agung, Geoffrey Cox.

Meskipun Cox tidak punya kekuasaan untuk memerintahkan pemeriksaan baru sendiri, kemungkinan Pengadilan Tinggi akan mengizinkan proses pemeriksaan lebih lanjut terkait polusi udara, yang diduga sebabkan serangan asma fatal pada Ella.

 

 

Saksikan video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jalan kaki di tengah asap kendaraan

Ella sering jalan kaki ke sekolah di sepanjang South Circular. Ia menghabiskan waktu hingga 40 menit berjalan di tengah asap kendaraan dengan lalu lintas yang sangat padat.

Sebenarnya, sampai usia 9, Ella tidak punya riwayat asma. Namun, setelah mengalami batuk pada 2010, kesehatannya kian memburuk. Ia dirawat di rumah sakit sebanyak 27 kali dalam rentang tiga tahun (hingga 2013).

Sebuah laporan Stephen Holgate mengatakan ahli asma dan polusi udara dari Rumah Sakit Universitas Southampton menyimpulkan, ada hubungan mencolok antara waktu Ella dirawat di rumah sakit dan lonjakan polutan udara.

Pada waktu itu, kadar polutan paling berbahaya dicatat stasiun pemantauan pemerintah di dekat rumahnya. Pada 2017, udara London sangat kotor sehingga melanggar batas tahunan seperti disampaikan para peneliti dari King's College London. Polutan kebanyakan berasal dari mesin diesel pada mobil dan truk.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.