Sukses

Indonesia Nyaris Bebas Malaria, Mengapa Maladewa yang Dapat Penghargaan?

Sudah 173 juta penduduk Indonesia terbebas dari malaria. Sementara Maldives, hanya 300 ribuan.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nila Farid Moeloek, mengemukakan kritik terhadap tindakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang pernah memberikan penghargaan ke Maladewa lantaran banyak warganya terbebas dari malaria.

Hal ini Nila utarakan saat memaparkan hasil kerja Kementerian Kesehatan Republik Indonesia selama empat tahun terakhir pada Kamis, 10 Januari 2018.

Menurut Nila, penurunan kasus malaria di Indonesia sudah jauh lebih baik. Hampir semua warga terbebas dari penyakit infeksi yang ditularkan oleh nyamuk Anopheles itu.

"Paling hanya Indonesia bagian timur saja (yang masih menjadi pekerjaan rumah), saya kira," kata Nila.

Akan tetapi jika bicara jumlah, lanjut Menkes, Indonesia jelas di atas Maladewa. Di Indonesia, sudah 173 juta penduduk terbebas dari malaria.

"Saya mengkritik WHO. Award diberikan ke Maldives, yang penduduknya enggak lebih dari lima juta," kata Menkes.

"Harusnya kita, kalau dibagi lima, bisa 30 awards yang diterima oleh Indonesia," lanjutnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Malaria di Maldives

Di Maladewa sendiri, yang terbebas dari malaria sekitar 300 ribu penduduk. Berbeda jauh angkanya jika dibandingkan dengan Indonesia.

"Kalau Kemenkes diberikan plakat, bisa-bisa kita tidak bisa duduk lagi nanti (saking banyaknya)," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Nila mengatakan, sebanyak 74 persen penduduk Indonesia yang terbebas dari penyakit malaria, dengan 286 kabupaten dan kota yang telah tereliminasi malaria.

Terlepas dari penghargaan tersebut, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia akan terus meningkatkan kesehatan masyarakat dengan sejumlah tindakan.

"Seperti penguatan Germas, pengendalian penyakit, peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan, serta pemantapan JKN-KIS," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini