Sukses

Menjalani Kehidupan Setelah Pertunangan Kandas di Tengah Jalan

Memberikan waktu untuk diri sendiri bangkit dan sembuh usai hubungan tunangan kandas di tengah jalan.

Liputan6.com, Jakarta Setiap orang yang bertunangan tentu berharap akan lanjut ke jenjang yang lebih tinggi. Namun, jalannya kehidupan ini tidak ada yang tahu. Bisa saja di tengah jalan pertunangan kandas seperti yang kini tengah dialami Denny Sumargo dan Dita Soedarjo.

Dita Soedarjo pun membenarkan bahwa dirinya dan Denny tidak lagi melanjutkan hubungan. Namun keduanya nampak putus dengan baik-baik. Dengan tegas Dita juga menyampaikan lewat media sosial  penyebab putusnya hubungan mereka bukan karena perselingkuhan.

"Bahwa tidak ada perselingkuhan penyebabnya kita putus dan @sumargodenny itu setia kok," tulisnya dalam akun Instagram @dittasoedarjo.

 

Hati sedih pasti dirasakan oleh mereka yang putus tak peduli seberapa lama telah bersama. Apalagi sudah berencana untuk naik pelaminan. Namun, bukan berarti ketika putus dari tunangan hidup akan berhenti. Tidak.

Menurut pakar hubungan Monica Parikh sesudah putus, lebih baik untuk memberi waktu pada diri sendiri serta menerima keadaan. Lalu, pada sebagian orang perpisahan dari hubungan pertunangan itu bisa membuat trauma. Hal itu harus dihadapi dengan tenang. 

"Butuh waktu untuk kembali sembuh usai hubungan berakhir," kata Parikh seperti dilansir Elite Daily, Jumat (14/12/2018).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tak selamanya batal nikah itu menyedihkan

Dalam wawancara Health Liputan6.com beberapa waktu lalu, psikolog klinis, Pingkan C. B. Rumondor, M.Psi, mengatakan batal menikah bisa membuat hilangnya rasa percaya diri atau 'ilfil' untuk menjalin hubungan baru. 

"Setelah itu biasanya dilanjutkan dengan rasa tidak percaya diri untuk kembali memulai hubungan romantis. Hal ini berlangsung selama beberapa waktu, sampai akhirnya orang tersebut mendapatkan makna baru mengenai batalnya pernikahan," beber founder Cinta Setara, komunitas dan platform psikoedukasi tentang hubungan yang sehat dan bahagia.

Namun, bisa juga merasa lega ketika memutuskan rasa lega. "Akan tetapi, pada beberapa orang, ada juga yang merasa lega karena dia mengetahui kekurangan calon pasangan sebelum terlanjut mengikat janji," jelas dosen Psikologi Universitas Bina Nusantara ini. (Baca: Sudah Tunangan tapi Gagal Nikah, Muncul Bahagia atau Amarah?)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini