Sukses

BPOM Serahkan Sertifikat Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik

Sertifikat CPOTB yang diberikan kepada pelaku UMKM jamu oleh BPOM dimaksudkan membangkitkan kepercayaan masyarakat terhadap jamu.

Liputan6.com, Jakarta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI menyerahkan sertifikat Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) kepada 34 Unit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) jamu. Penyerahan sertifikat ini ditujukan kepada UMKM jamu yang sudah mengikuti pendampingan dan sosialisasi cara membuat jamu yang berkualitas.

"Tahun 2018 ini, kami menyerahkan sertifikat CPOTB kepada 34 UMKM jamu. UMKM jamu ini khususnya sentra jamu di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tujuannya mendukung dan mengembangkan budaya minum jamu," kata Kepala BPOM RI, Penny K Lukito dalam sambutannya membuka Program Terpadu UMKM Berdaya Saing: Pencanangan Gerakan UMKM Jamu Berdaya Saing dan Herbal Indonesia Expo 2018 di Gedung SMESCO, Jakarta, Rabu (12/12/2018).

Budaya minum jamu atau obat berbahan herbal di Indonesia sudah turun-temurun dilakukan. Jenis jamu yang ada pun bervariasi. Keanekargaman jamu ini merupakan potensi yang harus dikembangkan.

Industri UMKM jamu perlu didorong agar mampu menghasilkan jamu berkualitas sehingga memiliki daya saing. Guna menghasilkan jamu berkualitas diperlukan kemampuan pelaku UMKM jamu yang mumpuni dan berteknologi tinggi.

Sertifikat CPOTB yang diberikan kepada pelaku UMKM jamu dimaksudkan membangkitkan kepercayaan masyarakat terhadap jamu. Bahwa UMKM jamu tersebut menghasilkan jamu yang berkualitas baik dan mutu terjamin sehat.

"Ini bisa membangkitkan kepercayaan dan minat masyarakat untuk minum jamu. Karena di era sekarang kan banyak jamu yang bisa dibeli online (daring). Bahaya kalau beli online karena jamu belum tentu sudah mendapat izin edar dari BPOM," tegas Penny. 

 

Saksikan juga video berikut ini:

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dorong generasi milenial suka minum jamu

Efek positif adanya CPOTB juga menyasar generasi milenial. Kualitas pembuatan jamu yang baik dari UMKM bisa menarik minat generasi milenial untuk minum jamu.

"Bisa menarik minat generasi muda milenial ikut minum jamu atau obat herbal tradisional ini," Penny menambahkan.

BPOM ikut mendorong edukasi dan sosialisasi tentang manfaat jamu. Poin utama lainnya, Penny menyampaikan perlunya menggerakan budaya minum jamu di tiap kementerian lembaga.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.