Sukses

Santap Selai Kacang, Cara PM Inggris Theresa May Usir Stres Hadapi Brexit

Perdana Menteri Inggris Theresa May harus tetap tenang menghadapi stres soal Brexit. Dia pun punya cara unik untuk stres.

Liputan6.com, Jakarta Isu Brexit sepertinya menjadi masalah yang berat bagi Perdana Menteri Inggris Theresa May. Namun, perempuan 62 tahun punya cara unik meredakan stres akibat masalah yang mengancam karirnya tersebut.

Dalam sebuah wawancara, Theresa May mengungkapkan dia mengonsumsi camilan untuk mengatasi tekanan terkait masalah pemerintahan. Bahkan, dia bisa makan selai kacang langsung dari toplesnya tanpa roti.

"Salah satu indulgensi kecil saya, saya akui, adalah selai kacang," ujar May seperti dikutip dari Mirror pada Selasa (11/12/2018).

"Entah di roti panggang atau hanya disendok."

Bahkan, May mengakui dirinya bisa mengonsumsi selai kacang seharian untuk benar-benar meredakan stresnya.

Tidak hanya May, beberapa tokoh seperti Michelle Obama juga mengungkapkan kecintaannya pada selai kacang. Selain itu, produser BBC Dion Sofos menuliskan di akun Twitternya bahwa dia menyimpan produk tersebut di tempat yang mudah dijangkau, untuk situasi darurat.

 

Simak juga video menarik berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mengunyah untuk menghilangkan stres

Mengutip Evening Standard, sebuah studi yang dilakukan Cardiff University, Wales menemukan, mengunyah makanan merupakan upaya efektif mengurangi stres. Namun, melakukannya tidak boleh setengah-setengah.

Penelitian tersebut mengatakan bahwa Anda harus mengunyah dengan kuat untuk menghilangkan stres. Mungkin dengan permen karet maupun seperti yang dilakukan PM Inggris yaitu mengunyah selai kacang.

Sofos sendiri merekomendasikan memakan selai kacang organik yang tidak hanya memuaskan makanan berlemak yang tinggi kalori, namun juga mengandung beta-sitosterol, senyawa khusus yang terbukti mampu melawan efek stres.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.