Sukses

Anak-Anak yang Tumbuh Bahagia Akan Sukses di Masa Depan

Anak-anak yang tumbuh bahagia cenderung memiliki nilai diri dan keterampilan sosial yang baik.

Liputan6.com, Jakarta Melihat anak tumbuh bahagia pasti jadi keinginan semua orangtua. Beragam cara pun orangtua lakukan agar bisa mendengar tawa dan melihat senyum mereka. 

Siapa sangka, kebahagiaan saat masa kanak-kanak memiliki pengaruh positif terhadap tumbuh kembang kognitif (proses belajar), nilai diri, social skill saat dewasa. Begitu disampaikan psikolog Elizabeth Santosa.

"Anak yang bahagia sejak kecil memiliki peluang lebih besar untuk menjadi individu yang memiliki emosi positif dan memiliki kepuasan hidup tinggi di masa dewasa kelak," kata Elizabeth dalam konferensi pers Nestle Lactagrow beberapa waktu lalu seperti dilansir rilis yang diterima Liputan6.com.

Lalu, apa hal yang membuat anak bahagia? Berdasarkan riset Child Happiness yang dilakukan Nestle Lactagrow, anak-anak usia 2-5 paling bahagia saat bermain bersama orangtuanya. Bahkan tingkat kebahagiaan ini lebih tinggi dibandingkan saat bermain bersama adik atau kakaknya. 

"Karenanya, penting bagi orangtua untuk menghabiskan waktu bersama anak," kata Elizabeth.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Membesarkan anak tumbuh bahagia

Hal pertama yang bisa dilakukan agar anak bahagia adalah orangtua meluangkan waktu bersama buah hati. Agar berkualitas, Elizabeth menyarankan agar fokus pada kebersamaan bukan aktivitas. Jangan lupa lakukan kontak mata dengan anak dan buat dirinya penting.

Selain itu, berikut tips Elizabeth dalam membesarkan anak tumbuh bahagia:

- Menjadi orangtua yang bahagia.

Orangtua yang bahagia dapat menularkan kebahagiaannya kepada anak sehingga tercipta rantai kebahagiaan dalam keluarga.

- Memberikan cinta tanpa syarat kepada anak

Mengekspresikan kasih sayang kepada anak bisa dimuai dari hal-hal yang kecil.

- Cukupi waktu tidur anak

Anak membutuhkan waktu tidur yang lebih lama dari orang dewasa yaitu sekitar 10-12 jam.

- Mendukung kompetensi anak

Mencari tahu serta melibatkan diri dalam mendukung minat dan bakat anak.

- Memberikan makanan bergizi dan tepat waktu

Rutinitas yang sehat dalam waktu makan dapat mendorong energi dan pertumbuhan dan sekaligus menjaga anak-anak tetap tenang dan puas karena metabolisme yang baik.

 

Saksikan juga video menarik berikut

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.