Sukses

Gejala Penyakit Lupus dan Penyebabnya yang Kerap Menyerang Wanita

Penyakit lupus adalah kondisi di mana tubuh memproduksi antibodi secara berlebih.

Liputan6.com, Jakarta Penyakit lupus adalah suatu gangguan sistem kekebalan yang terjadi di dalam tubuh. Penyakit ini termasuk ke dalam penyakit autoimun yang menyebabkan sel-sel tubuh rusak dan mengalami peradangan.

Sederhananya, penyakit lupus adalah kondisi di mana tubuh memproduksi antibodi secara berlebih. Pada keadaan normal, antibodi berfungsi unuk melindungi tubuh dari berbagai zat asing yang dapat menyebabkan penyakit.

Namun, pada orang yang mengalami penyakit lupus (Odapus), antibodi yang dimilikinya justru menyerang sel-sel tubuhnya sendiri. Sehingga, odapus mudah mengalami penyakit infeksi dan peradangan akibat sel sehat diserang oleh antibodi.

Penyakit lupus adalah penyakit yang dikenal sebagai penyakit 1000 wajah. Sebutan ini muncul akibat penyakit kronis ini menimbulkan gejala dan tanda yang hampir mirip dengan penyakit lainnya. Sehingga, penyakit ini cenderung sulit untuk dideteksi dini.

Penyakit lupus sendiri termasuk penyakit yang jarang terjadi. Sebagian besar orang yang memiliki penyakit lupus adalah wanita. Dilaporkan bahwa sebanyak 90% kasus penyakit lupus yang terjadi dialami oleh wanita. Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam Annals of the Rheumatic Disease, hal ini terkait dengan kromosom gen yang dimiliki wanita. Selain itu, kebanyakan penyakit lupus terdeteksi pada pasien yang berusia 15-45 tahun. Namun, tidak menutup kemungkinan kondisi ini terjadi pada anak-anak dan orang tua

Nah, yuk kenali lebih lanjut tentang penyakit lupus mulai dari peyebab, gejala dan ciri-cirinya lewat ulasan Liputan6.com yang dirangkum dari berbagai sumber, Senin (10/12/2018), berikut ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Jenis-jenis penyakit lupus

Penyakit lupus sendiri memiliki beberapa jenis, yakni:

1. Systemic lupus erthematosus (SLE)

Jenis penyakit lupus ini merupakan yang paling sering terjadi. Lupus ini terjadi secara menyeluruh (sistemik) pada tubuh penderita dan merupakan jenis lupus yang paling sering terjadi. Dinamakan lupus sistemik dikarenakan terjadi pada berbagai organ, terutama sendi, ginjal, dan kulit. Gejala utamanya adalah inflamasi kronis pada organ-organ tersebut.

2. Discoid lupus erthematosus

Jenis penyakit lupus yang menyerang jaringan kulit, sehingga menyebabkan ruam-ruam.

3. Neonatal lupus

Penyakit lupus yang menyerang bayi baru lahir. Penyakit ini dialami oleh bayi yang dilahirkan ibu yang memiliki kelainan antibodi.Lupus akibat obat-obatan.

Beberapa jenis obat dapat menimbulkan gejala yang terlihat mirip dengan gejala penyakit lupus, pada orang yang tidak menderita SLE. Akan tetapi jenis penyakit lupus ini bersifat sementara dan akan menghilang dengan sendirinya beberapa bulan setelah berhenti mengonsumsi obat yang memicu gejala lupus tersebut. Beberapa jenis obat yang dapat menyebabkan penyakit lupus jenis ini, antara lain metildopa, procainamide, D-penicillamine (obat untuk mengatasi keracunan logam berat), serta minocycline (obat jerawat).

Jadi beberapa obat-obatan mungkin saja menimbulkan efek samping yang gejalanya mirip penyakit lupus. Kondisi pasien akan membaik kalau penggunaan obat dihentikan.

4. Subacute cutaneous lupus erythematosus

Merupakan lupus yang membuat jaringan kulit luka dan terbakar ketika terpapar sinar matahari

3 dari 5 halaman

Penyebab penyakit lupus

Penyakit lupus diakibatkan oleh gangguan di dalam tubuh. Namun, para ahli belum mengetahui dengan pasti apa penyebab penyakit lupus. Ada banyak faktor yang mungkin menyebabkan hal ini. Namun, beberapa teori menyatakan bahwa penyakit lupus disebabkan karena adanya interaksi gen, hormon, dan lingkungan.

4 dari 5 halaman

Gejala penyakit lupus

Penyakit ini cenderung sulit untuk dideteksi dini karena gejala penyakit lupus tandanya hampir mirip dengan penyakit lainnya. Berikut ini beberapa gejala penyakit lupus yang patut diwaspadai:

1. Ruam di wajah yang mirip kupu-kupu

Gejala penyakit lupus pada wanita yang pertama dan sangat khas adalah ruam kulit di wajah. Biasanya, ruam akan muncul layaknya kupu-kupu, memanjang dari tulang hidung, kedua pipi, hingga tulang rahang. Jenis ruam seperti ini disebut sebagai butterfly rash. Biasanya hal ini terjadi karena kulit mengalami sensitivitas terhadap cahaya.

2. Nyeri otot dan sendi

Rasa nyeri pada otot dan sendi biasanya muncul di pagi hari saat bangun tidur. Selain nyeri, sendi juga mengalami pembengkakan dan terasa kaku. Biasanya bagian yang terkena yakni pergelangan tangan, buku-buku jari, dan jari-jari. Nyeri sendi pada lupus umumnya hanya muncul di satu sisi tangan saja. Selain itu, pembengkakan dan rasa nyeri ini cenderung datang dan pergi, tidak bertambah parah dari hari ke hari seperti rematik.

3. Nyeri dada

Penyakit lupus dapat memicu peradangan pada selaput yang melapisi paru-paru dan jantung. Akibatnya, orang yang mengidap lupus akan merasakan nyeri dada dan sesak napas.

4. Mudah lelah

Lupus merupakan penyakit yang dapat menyebabkan gangguan pada sel-sel darah. Misalnya jumlah sel darah putih yang terlalu rendah, trombosit darah yang terlalu rendah, atau sel darah merah yang rendah hingga mengakibatkan anemia.

Akibatnya, tubuh menjadi mudah lelah dan kurang bergairah. Tak hanya itu, tubuh yang terserang lupus juga lebih mudah lelah karena berbagai organ tubuh Anda fungsinya mulai terganggu.

5. Masalah pada ginjal

Ginjal menjadi salah satu organ tubuh yang bisa mengalami komplikasi akibat lupus. Para ahli berpendapat hal ini dikaitkan dengan sel antibodi yang seharusnya melindungi tubuh justru berbalik menyerang tubuh, salah satunya ginjal. Kondisi ini terkadang mengakibatkan kerusakan permanen pada ginjal.

Gejala lupus pada wanita karena kerusakan ginjal meliputi kenaikan berat badan, pergelangan kaki bengkak, tekanan darah tinggi, dan penurunan fungsi ginjal.

6. Gangguan mental dan fungsi otak

Jika seseorang mengidap penyakit lupus, sistem saraf pusatnya akan terganggu. Kondisi ini mengakibatkan berbagai masalah mental seperti depresi, cemas, rasa takut, hingga kebingungan yang tidak beralasan.

Tak hanya itu, penyakit lupus juga bisa menyerang otak yang bisa mengakibatkan seseorang menjadi kejang dan kehilangan ingatan untuk sementara. Oleh karena itu, jika Anda mengalami hal ini disertai gejala lupus lainnya, segera konsultasikan ke dokter untuk memastikan penyebabnya.

7. Demam

Orang yang terkena penyakit lupus sering kali mengalami demam yang biasanya lebih dari 38 derajat celcius. Hal ini terjadi sebagai respon tubuh terhadap peradangan dan infeksi. Oleh karena itu, suhu tubuh akan meningkat melebihi normal. Jika demam tidak kunjung turun selama berhari-hari, Anda perlu segera menemui dokter untuk meminta diagnosis yang tepat mengenai kondisi Anda saat ini.

8. Berat badan turun secara tiba-tiba

Penurunan berat badan secara tiba-tiba tanpa sebab yang jelas bisa menjadi salah satu tanda penyakit serius. Pada penyakit lupus, hal ini disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang terganggu yang akhirnya memengaruhi tiroid dan hormon tertentu yang bisa mengakibatkan Anda kehilangan berat badan sebanyak beberapa kilogram tanpa alasan yang Anda sadari.

9. Rambut yang menipis

Penipisan rambut menjadi salah satu gejala penyakit lupus yang merupakan akibat peradangan di kulit kepala. Biasanya hal ini juga disebabkan oleh kadar tiroid yang terlalu rendah atau disebut juga hipotiroidisme. Akibatnya, kerontokan mulai terjadi secara perlahan. Selain itu, rambut juga biasanya menjadi lebih rapuh dan mudah patah.

10. Luka ulkus di mulut

Luka ulkus mulut menjadi salah satu gejala penyakit lupus yang muncul di masa-masa awal. Biasanya luka akan terlihat di langit-langit mulut, gusi, di pipi bagian dalam, dan juga bibir. Luka ini tak selalu mengakibatkan nyeri, tapi bisa juga ditandai dengan kondisi mulut yang kering.

 

 

 

 

5 dari 5 halaman

Pengobatan penyakit lupus

Hingga saat ini belum tersedia obat yang dapat menyembuhkan penyakit lupus. Meski demikian, penyebaran lupus yang menyerang tubuh dapat diperlambat dengan obat-obatan.

Ada banyak kategori obat yang digunakan dokter untuk mengelola gejala penyakit. Namun, Food and Drugs Administration di Amerika, menyetujui beberapa obat spesifik untuk lupus, antara lain seperti berikut ini:

Obat kortikosteroid, termasuk prednison, prednisolon, metilprednisolon, dan hidrokortison

Obat antimalaria, seperti hydroxychloroquine dan klorokuin

Obat antibodi monoklonal belimumab

Obat Acthar (repository corticotropin injection), yang mengandung hormon ocurring alami yang disebut ACTH (adrenocorticotropic hormone)

Obat AspirinBerbagai obat lain seperti obat antiinflamasi non steroid (NSAID), obat modulasi imun (imunosupresif), dan antikoagulan

Namun biasanya, dibutuhkan waktu berbulan-bulan hingga bertahun-tahun untuk menemukan kombinasi obat yang tepat untuk mengendalikan gejala penyakit lupus. Oleh karena itu, mengelola penyakit lupus adalah komitmen seumur hidup.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.