Sukses

Daripada dengan Pasangan, Perempuan Lebih Nyenyak saat Tidur Bersama Anjing?

Penelitian menemukan bahwa anjing bisa bikin seorang perempuan lebih nyenyak saat tidur, daripada kucing atau pun pasangannya

Liputan6.com, Jakarta Daripada dengan pasangannya, perempuan ternyata tidur lebih nyenyak jika bersama anjing. Hal ini diungkap dalam sebuah penelitian yang dilakukan di Canisius College di New York.

Mengutip Times of India pada Kamis (6/12/2018), tim peneliti mensurvei 962 wanita dewasa. 55 persen dari mereka berbagi tempat tidur setidaknya bersama seekor anjing. Sementara itu, 57 persen dari peserta tidur bersama pasangan mereka dan 31 persen tidur dengan seekor kucing.

Para peserta penelitian melaporkan, mereka yang tidur di sebelah anjing memiliki kualitas tidur yang lebih baik dan perasaan aman dan nyaman lebih kuat. Sementara itu, mereka yang tidur di samping kucing merasakan perasaan terganggu sama seperti ketika tidur bersama manusia.

Temuan ini senada dengan sebuah penelitian yang dilakukan Mayo Clinic pada 2017. Mereka menemukan, orang-orang yang tidur di samping anjingnya mengalami istirahat yang lebih nyenyak. Walaupun begitu, studi tersebut kelihatannya hanya melihat pengaruh hewan peliharaan terhadap pola tidur seorang pria. 

 

Saksikan juga video menarik berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hubungan anjing dan manusia

Anjing memang hewan yang terkenal sebagai sahabat dekat manusia. Dalam sebuah studi yang dipublikasi di jurnal Science tahun 2015 menemukan, tingkat hormon oksitosin, hormon yang berperan dalam perasaan cinta dan koneksi, pada anjing dan pemiliknya akan meningkat ketika hewan tersebut membuat "mata anak anjing" (puppy eyes) pada tuannya.

Mengutip Reader's Digest, penelitian di Jepang ini menunjukkan, anjing dan tuannya mampu menjadi lebih dekat dengan saling tatap mata satu sama lain.

"Ini memberitahu kita tentang sebuah hubungan antara kita dan anjing," kata antropolog evolusi, Evan Maclean dari Duke University, yang tidak terlibat dalam penelitian ini pada Live Science.

"Dalam banyak hal, mereka mirip dengan hubungan kita pada orang lain."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.