Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

Verifikasi UmurStop di Sini

Waktu Tepat Boleh Masturbasi Lagi Usai Peremajaan Vagina

Ada waktu yang tepat boleh masturbasi usai peremajaan vagina (vaginal rejuvenation).

Liputan6.com, Jakarta Usai melakukan peremajaan vagina (vaginal rejuvenation), wanita belum boleh masturbasi secara langsung hingga beberapa minggu. Hal ini bertujuan memberikan penyembuhan sepenuhnya pada vagina.

Dokter spesialis kandungan dan ginekologi, Ni Komang Yeni Dhanasari mengungkapkan, masturbasi yang melibatkan area vagina tidak boleh dilakukan setelah peremajaan vagina.

“Kami enggak menganjurkan, melakukan masturbasi untuk daerah vagina. Kalau mau berhubungan seks (atau saling merangsang) ya dengan cara lain. Untuk menuju ejakulasi boleh saja (menyentuh area tubuh lain) asal jangan masuk ke daerah vagina. Belum boleh juga buat penetrasi,” ungkap Yeni saat ditemui di Hong Kong Cafe, Jakarta beberapa waktu lalu, ditulis Senin (3/12/2018).

Beberapa metode peremajaan vagina, di antaranya labiaplasty (memperbarui bentuk bibir vagina), clitoralhood reduction (memperbaiki klitoris), dan vaginoplasty (memperbaiki tampilan vagina dari segi bentuk dan fungsi) butuh waktu lama untuk pulih. Bahkan metode peremajaan vagina yang menggunakan minimal invasif seperti laser pun waktu lama sembuh.

“Seluruh tindakan peremajaan vagina itu memang terbilang sebentar, hanya 30 menit sampai 1 jam. Tapi buat sembuh total ya lama. Pasien tidak boleh berhubungan seks juga masturbasi selama 6-8 minggu. Karena penyembuhan sempurna biasanya dalam rentang waktu itu,” tambah dokter spesialis kandungan dan ginekologi Dasep Suwanda, suami dari Yeni.

 

 

Saksikan video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Yang perlu dihindari pasien

Dasep melanjutkan, jika penyembuhan vagina belum sempurna setelah peremajaan vagina, penyerapan benang dan perbaikan akan gagal. Benang yang dipakai dapat terbuka lagi. Bekas luka pun akan robek lagi.

“Setelah benang terserap baik dan semuanya aman, baru boleh kembali seks,” ujar dokter yang berpraktik di Bamed Women’s Clinic, Jakarta.

Selain itu, pasien juga perlu memahami, peregangan apapun di daerah labia (bibir vagina) dan vagina sendiri harus dihindari. Aktivitas olahraga, misal pemanasan dan yoga tidak boleh dilakukan.

“Duduk ngangkang dan jongkok juga harus dihindari. Benang yang kami gunakan untuk tindakan vagina itu tipis banget sampai enggak bisa kelihatan mata (secara mata telanjang). Buat lihat benang pakai kacamata khusus,” Yeni menambahkan.

Oleh karena itu, saking tipisnya benang yang digunakan, pasien perlu menghindari seks dan aktivitas di atas. Berenang juga tidak boleh karena air kolam renang yang kotor dapat menimbulkan infeksi pada vagina yang baru selesai tindakan peremajaan vagina.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.