Sukses

Kurangi Stigma Negatif ODGJ, Konser Kesehatan Jiwa Digelar di Bandung

Pawai Gelaran oleh rehabilitan Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat berkonsep Trash Fashion, menampilkan pertunjukan musik perkusi dari barang-barang bekas.

Liputan6.com, Bandung Guna mengurangi stigma negatif di masyarakat mengenai ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) dan ODMK (Orang Dengan Masalah Kejiwaan), Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat menggelar konser kesehatan jiwa dengan tema Mental Health for All.

Digelarnya kegiatan tersebut, diharapkan masyarakat menyadari bahwa pasien yang telah terlepas dari masalah kejiwaan (rehabilitan), juga dapat membaur di lingkungan tempat tinggalnya serta dapat menjadi produktif.

Menurut Wakil Ketua Panitia Konser Kesehatan Jiwa Mental Health for All, Winda Ratna Wulan, masyarakat tidak boleh memandang berbeda atau bersikap diskriminatif terhadap rehabilitan. Oleh sebab itu, Winda mengatakan, hampir seluruh pengisi konser berasal dari rehabilitan.

"Pawai Gelaran oleh rehabilitan berkonsep Trash Fashion, menampilkan pertunjukan musik perkusi dari barang-barang bekas. Kolaborasi etnik oleh rehabilitan menggunakan gamelan, arumba, gitar, bass, drum, dan lainnya," ujar Winda.

Selain itu, digelar juga talk show Life Experience bersama seorang aktivis kesehatan mental yang juga pengurus di Komunitas Peduli Skizofrenia, Bipolar Care Indonesia, dan Harmony in Diversity, Anto SG.  "Beliau sekaligus seorang rehabilitan yang telah berhasil menunjukkan produktivitas dan daya gunanya sebagai anggota masyarakat. Terus ada Dance Movement Therapy yang akan dibawakan oleh Kaladian Raharja sebagai bagian dari proses personal recovery-nya," lanjut Winda, ditemui di Bandung, Minggu (18/11/2018).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Diharapkan memberi pengaruh positif

Winda berharap dengan tampilnya rehabilitan dalam konser kesehatan jiwa di kawasan Taman Cikapayang saat Dago Car Free Day, dapat memberikan pengaruh positif pada masyarakat. Sehingga, tutur Winda, informasi dan edukasi soal kesehatan jiwa lebih efektif dan efisien diberikan pada masyarakat.

Salah satu promosi dan prevensi yang terbaik kepada masyarakat adalah dalam bentuk kesenian, karena merupakan salah satu unsur budaya yang berkembang dari kearifan lokal. Dengan menyentuh budaya yang akrab dalam masyarakat jelas Winda, akan memberikan pengaruh yang baik pada masyarakat, khususnya dalam gelaran konser kesehatan jiwa.

"Beberapa penelitian kesehatan jiwa komunitas menyatakan bahwa dukungan masyarakat memiliki arti yang penting dalam sistem kesehatan jiwa yang sehat. Masyarakat yang mengerti dan memahami dari kesehatan jiwa akan memberikan dampak positif dalam pemulihan ODGJ dan ODMK," ujar Winda.

Winda memaparkan rehabilitasi psikiatri telah meningkatkan hasil akhir yang dicapai pasien, melalui pemberian layanan dukungan masyarakat. Hal itu untuk mengurangi angka pasien kembali masuk rumah sakit dan meningkatkan integrasi pasien di masyarakat.

Program dan layanan dukungan masyarakat menyediakan rehabilitasi psikososial pada tingkat yang bervariasi sebut Winda, bergantung pada sumber dan dana yang tersedia untuk program tersebut. Beberapa program, berfokus pada penurunan jumlah pasien yang masuk rumah sakit kembali, melalui pengontrolan gejala dan manajemen pengobatan. Sedangkan program lain mencakup layanan sosial dan rekreasi.

"Rehabilitasi psikososial mengacu pada pelayanan yang dirancang, untuk meningkatkan proses penyembuhan pada klien dengan gangguan jiwa. Penyembuhan ini bukan hanya pengontrolan gejala dan manajemen pengobatan, tetapi juga mencakup pertumbuhan personal, reintegrasi dalam masyarakat, pemberdayaan, peningkatan kemandirian dan peningkatan kualitas hidup," jelas Winda.

Konser Kesehatan Jiwa Mental Health for All Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat, masih merupakan rangkaian acara memperingati Hari Kesehatan Jiwa Sedunia (10 Oktober 2018) dan Hari Kesehatan Nasional (12 November 2018). (Arie Nugraha)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.