Sukses

Mengapa Hari Libur Jatuh di Minggu?

Minggu dipilih sebagai hari libur berawal dari masa Romawi

Liputan6.com, Jakarta Di negara kita, setiap hari Minggu pasti berwarna merah alias libur. Namun, tahu tidak mengapa dipilih jatuh di hari Minggu?

Seperti dikutip dari berbagai sumber, Minggu sebagai hari libur sebenarnya tak hanya berlaku di Indonesia, tetapi juga mayoritas negara di dunia. Sejarahnya berawal pada masa Romawi.

Dahulu, bangsa Romawi Kuno yang berpusat di Italia menguasai banyak negara di Eropa. Wilayah kekuasaan mereka sampai ke Belanda, Inggris, Prancis, Jerman, dan lainnya. Nah sejak masa itu, bangsa Romawi Kuno sudah memiliki keyakinan bahwa hari Minggu merupakan hari yang baik untuk beribadah. Sehingga mereka meliburkan segala aktivitasnya pada hari Minggu.

Bangsa Romawi juga memiliki kebiasaan selalu menandai hari Minggu dan hari penting lainnya dengan menggunakan warna merah. Pengaruh ini kemudian menyebar pula ke wilayah-wilayah kekuasaan bangsa Romawi tadi. Salah satunya, Belanda.

Belanda kemudian menjajah dan menguasai Indonesia. Sejak saat itu, hari Minggu pun ditetapkan sebagai hari libur bagi para pekerja Indonesia. Akhirnya, tradisi libur di hari Minggu terus dipertahankan dan berlaku hingga kini.

 

Saksikan juga video menarik berikut

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Libur hari Jumat dan Sabtu

Tak semua negara menjatuhkan hari libur di Minggu. di negara-negara Timur Tengah seperti Arab Saudi, hari Jumat dipilih sebagai hari libur.

Alasannya, hari Jumat dianggap sebagai hari baik bagi umat muslim untuk beribadah. Dengan liburnya aktivitas di hari Jumat, masyarakat Arab Saudi yang mayoritas muslim memiliki banyak waktu untuk melakukan salat Jumat dan ibadah lainnya secara total.

Berbeda lagi dengan bangsa Yahudi di Israel. Mereka menetapkan hari Sabtu sebagai hari libur lantaran hari Sabtu merupakan hari ibadah bagi mereka.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.